"Sedangkan sang ibu meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri yang menyebabkan persesakan pada bagian leher," tambahnya.
Pesan Terakhir
Wirdhanto juga menyampaikan, saat ini pihaknya telah dapat memastikan motif dari tindak pidana pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan ibu beranak dua ini.
Berdasarkan bukti yang berhasil diungkap, LDH sempat melakukan panggilan sebanyak tujuh kali kepada suaminya yang saat itu sedang berada di luar kota.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto mengatakan telepon tersebut dilakukan pada Jumat petang setelah Maghrib.
"Dan setelah itu dia melakukan panggilan sebanyak tujuh kali kepada suaminya dari jam 18.35 WIB hingga jam 18.40 WIB," ujarnya.
Selain panggilan telepon, mama muda itu pun sempat mengirimkan pesan terakhir kepada sang suami lewat SMS.
Dari pesan terakhir tersebut, mama muda itu menyebut suaminya telah berselingkuh dengan wanita lain.
"Kami temukan bukti SMS yang ditulis korban kepada suaminya pada hari Jumat tanggal 15 April 2022 pukul 18.30 WIB. Dengan menggunakan bahasa daerah (Batak), sang isteri intinya mempersilahkan sang suami untuk hidup berdua dengan wanita yang baru atau selingkuhannya," katanya.
Dalam pesan tersebut, tambah Wirdhanto, korban memperingatkan sang suami soal pelakor, yang disebut sudah menghancurkan rumah tangga mereka,
Maka dari itu, korban meminta sang suami agar melupakan dirinya serta kedua anaknya.
"Berbahagialah kamu sama si *** bang. Apa yang dia minta kamu kasih. Semoga kamu berjodoh susah maupun senang kamu sama dia," tulis LDH dalam pesan terakhirnya.
"Lupakan kami bertiga aku sama (nama anak) dan (nama anak), dan si *** itulah peluk-peluk dan lebih penting *** daripada aku, (nama anak) dan (nama anak), terimakasih," ucap LDH mengakhiri pesannya.
Lebih jauh Wirdhanto menjelaskan, saat ditemukan oleh suaminya, mayat LDH dalam kondisi tergeletak di lantai dekat pintu kamar.