Memanfaatkan lahan milik orang tua seluas 2.500 meter persegi, Nur yang seorang Florist ini berkisah bahwa objek wisata Ladang Bunga Matahari ini tak sengaja dibangun.
Baca juga: Mudik ke Sumatra Barat, Liburan ke 10 Tempat Wisata Alam dan Budaya Ini yuk!
Baca juga: Siap Disambangi Pemudik, Gunung Kemukus Kini Jadi Ikon Baru Wisata Keluarga di Sragen
Awalnya, Nur sering merangkai bunga matahari. Ketika itu, orangtuanya mencoba menanam bunga tersebut untuk membantu usaha Nur.
Namun, ketika itu orangtuanya hanya menebar bibit bunga matahari seperti menebar bibit jagung. Ketika tumbuh, dirinya kebingungan dengan banyaknya bunga matahari yang tumbuh.
Maka, ide untuk membangun objek wisata Ladang Bunga Matahari pun muncul.
"Awalnya iseng nggak sengaja, karena saya Florist, sering membuat rangkaian bunga matahari. Orangtua ketika itu tanam bibit kok kaya nanam jagung, ditebar begitu saja. Bingung mau diapakan, ya dimanfaatkan saja (jadi Ladang Bunga Matahari)," ungkap Nur saat berbincang dengan Tribunnews, Sabtu (30/4/2022).
Nur menyampaikan, bahwa Ladang Bunga Matahari ini akan memasuki fase panen. Yakni, bunga matahari akan dipanen untuk diambil bijinya.
Sehingga, kemungkinan akan ditutup untuk menunggu fase mekar berikutnya sekitar 5 bulan ke depan.
Untuk informasi detail soal lokasi dan jadwal buka Ladang Bunga Matahari, bisa mengikuti akun media sosial Instagram @Ladangbungamatahari. (*)