"Kami juga memeriksa jenaza
h korban dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Rejotangan.
Hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkap Anshori.
Baca juga: Jerman Izinkan Perempuan Berenang Tanpa Busana di Kolam Renang Umum
Tidak adanya tanda kekerasan menegaskan bahwa korban meninggal murni karena kecelakaan.
Orangtua korban juga menolak autopsi, dan menerima kematian US sebagai kecelakaan dan jenazah US diminta keluarga untuk dimakamkan.
US adalah korban keenam yang tewas tenggelam di kolam ikan selama 2022 ini.
Sebelumnya ada dua anak yang tewas tercebur kolam gurami, yaitu AF (4) dan ZA (4).
Selain itu ada dua lansia yang juga tewas di kolam gurami, yaitu Jas (77) dan SY (62), keduanya dari Kecamatan Ngunut.
Sedangkan tahun 2021 lalu ada tujuh korban tewas tenggelam di kolam ikan, terdiri dari 6 anak-anak dan satu lansia.
Banyaknya kecelakaan di kolam ikan tidak lepas dari predikat Tulungagung sebagai sentra budidaya ikan darat.
Banyak kolam ikan yang berada di sekitar permukiman warga, tanpa dilengkapi pengaman yang memadai. Akibatnya anak-anak rawan tercebur, utamanya mereka yang lepas dari pengawasan.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Lepas Dari Pengawasan, Balita Perempuan di Tulungagung Tenggelam di Kolam Ikan Koi