Disusul kemudian oleh dua belas ambulans yang membawa korban masing-masing, Titis Hermi, Sony Suprayitno, Steven Arthur, Stevani Grasio, Dedi Purnomo, Asminah, Fitasari, Ainur Rofik, Cholifah, Maftukah, Diany Astrela dan Gibran.
Joko Muslim (51) paman salah satu korban bernama Sony Suprayitno mengatakan jika dari keluarga keponakannya hanya tersisa satu orang yang masih hidup dan dirawat intensif di RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo Mojokerto.
"Bawa lima orang piknik, empat meninggal dunia, satu dirawat di Rumah Sakit," kata Joko Muslim.
Joko mengatakan jika saat itu tidak ada firasat keluarga akan kejadian nahas itu.
Namun, Joko ingat betul, terkahir bertemu dengan keponakannya sekeluarga saat lebaran Idul Fitri.
"Saat itu kumpul semua. Bercanda. Tidak ada firasat aneh-aneh," kata Joko.
Kerabat Sony, Benni juga menceritakan hal lain dari kejadian itu.
Stella anak pertama dari pasangan Sony dan Titis itu berhasil selamat dari kecelakaan maut itu.
"Sekitar pukul 9 Stella telepon saya. Mengabarkan kalau dia selamat, kakinya patah tulang dan dirawat," kata Benni.
Saat itu, Stella mengaku sudah tahu kondisi orangtua dan adiknya dalam kondisi meninggal dunia.
"Dia bilang kalau orang tua dan adiknya meninggal dunia," tandasnya.
Empat keluarga Sony Suprayitno dimakamkan dalam satu liang lahat selepas shalat Maghrib di TPU Benowo Surabaya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kepiluan Keluarga Iringi Pemakaman Korban Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo: Ambil Saja Aku Ya Allah