TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut penyebab pasti kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur yang terjadi Senin (16/5/2022).
Diketahui bus pariwisata Ardiansyah bernopol S 7322 UW mengalami kecelakaan tunggal di KM 712.400/A hingga menyebabkan 14 orang penumpangnya tewas.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan awa terhadap sopir bus tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sopir bus berpotensi menjadi tersangka peristiwa kecelakaan maut tersebut.
"Betul, sopir berpotensi jadi tersangka, karena menyebabkan kecelakaan hingga memakan korban meninggal dunia," ujar Irjen Pol Nico di Mapolda Jatim, Senin (16/5/2022).
Apalagi, lanjut Irjen Pol Nico, sopir bus tersebut sempat mengakui jika dirinya dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan bus melintas di KM tersebut.
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," jelasnya.
Baca juga: Tangis Warnai Pemakaman Satu Keluarga Korban Kecelakaan di Tol Mojokerto, Dikubur Satu Liang Lahad
Irjen Pol Nico mencatat, sedikitnya ada 14 orang tewas dalam insiden kecelakaan tersebut.
Sedangkan, 11 orang lainnya dikabarkan mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit (RS) setempat.
"Untuk penumpang yang sedang dirawat, kami akan pastikan mereka akan dirawat dengan baik dari RS," terangnya.
Mengantisipasi agar insiden serupa tidak terulang kembali, Irjen Nico menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap seluruh pengemudi.
Baca juga: Pagi Ini Polisi Gelar Olah TKP Usut Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto, Tim TAA Mabes Polri Dilibatkan
Selain itu, ia juga tak henti-hentinya mengimbau agar para pengendara mematuhi aturan dan rambu lalu lintas di sepanjang jalan yang sedang dilaluinya.
"Dan apabila sopir capek atau lelah, untuk berkomunikasi dengan manajernya, supaya sopir atau driver yang tidak siap jangan membawa bus, untuk disiapkan driver lainnya," katanya.
Sempat berganti sopir