TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, kebingungan lantaran anak gadisnya, NA (15), menghilang usai didatangi dua pria misterius.
Mereka adalah Nasihin dan Rokayeh, warga Dusun Jamberejo, Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Buah hati keduanya sudah hilang selama hampir seminggu.
Hilangnya NA bermula saat ia dijemput dua pria misterius pada Kamis (12/5/2022) lalu.
Menurut Kepala Desa Ringinkembar, Subaidi, NA sempat ditawari pekerjaan menjadi asisten rumah tangga (ART) oleh dua pria tersebut.
Baca juga: Warga Bali Hilang Tergulung Ombak Saat Memancing di Jalur Pelayaran Pelabuhan Benoa
Baca juga: Nenek 72 Tahun di Purbalingga Ditemukan Tewas di Sungai, Sempat Dilaporkan Menghilang dari Rumah
"Awalnya kedua orang itu menemui Nasihin untuk mempekerjakan NA sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji Rp2,5 juta per bulan," beber Subaidi, Rabu (18/5/2022), dikutip dari TribunJatim.com.
Lebih lanjut, menurut Subaidi, Nasihin mengaku seakan dihipnotis oleh dua pria itu.
Tanpa sadar, Nasihin dan istrinya langsung menyerahkan NA pada pelaku tanpa menanyakan informasi detail.
Terakhir, Nasihin hanya mendapat kabar sang buah hati dibawa terlebih dulu ke Perumahan Araya Kota Malang.
"Nasihin bersama istrinya Rokayeh mengatakan seperti terkena gendam."
"Sehingga menyerahkan anaknya begitu saja tanpa menanyakan detail kontrak kerja dan nomor telepon keduanya," terang Subaidi.
Sudah Dilaporkan ke Polisi
Saat ini, Nasihin dan Rokayeh telah melaporkan hilangnya NA ke Polres Malang.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Baralangi, membenarkan pihaknya telah menerima laporan itu.
Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman.
Baca juga: 5 Warga Sukabumi Tergulung Ombak di Pantai Muara Cikaso: 1 Orang Dinyatakan Hilang
Baca juga: Kesal Ditagih Utang, Pemuda Asal Bandung Cekik dan Tusuk Teman Hingga Nyaris Kehilangan Nyawa
"Masih kami dalami untuk dapat mengungkap kasus ini," beber Baralangi singkat, Rabu, dilansir Surya.co.id.
Kepala Desa Ringinkembar, Subaidi pun berharap pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti kasus tersebut.
Ia juga menegaskan pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Semoga laporan ini bisa langsung ditindaklanjuti oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Malang."
"Sementara kami akan terus melakukan pengejaran dan pencarian setiap ada informasi yang masuk," pungkasnya.
Kejadian Serupa: Bocah 8 Tahun Dibawa Kabur Temannya
Seorang anak yang masih di bawah umur dibawa kabur oleh teman dekatnya.
Hal itu diketahui setelah korban yang merupakan warga Lampung Selatan, Lampung, menghilang selama empat bulan.
Dia ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Kota Pekanbaru, Riau.
Kini sang bocah telah kembali ke rumahnya, di Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.
Baca juga: Kehilangan 4 Anggota Keluarga, Joko Mengenang Pertemuan Terakhirnya dengan Titis Saat Lebaran Lalu
Baca juga: Warga Sungai Menang OKI Dilaporkan Hilang Diseret Buaya, Begini Kronologinya
Bocah tersebut berinisial AM (8) anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Siti Zuraida (44) Ridwan Tahir (45).
Diduga dibawa pergi oleh teman dekatnya bernama Helmi (25) warga Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari keluarga korban Helmi sudah tiga kali membawa pergi anak di bawah umur.
Rata-rata anak yang dibawanya berusia di bawah umur dan paling lama dikembalikan ke keluarga 10 hari.
Ayah korban bernama Ridwan mengatakan anaknya dijemput di sebuah rumah kontrakan di tengah kota Pekanbaru Riau.
"Kami bersama keluarga Helmi berangkat ke Pekanbaru, Riau. Informasi anak kita ada di sana itu dari Zaidin (paman korban). Kebetulan dia pernah tinggal di Jambi dan paham wilayah sana."
"Jadi pas kebetulan Zaidin ini lagi ke pasar malam di Pekanbaru sana, ngeliat anak kita langsung difotokan dan dikirim ke saya," paparnya.
"Ternyata benar itu anak kita AM. Lalu dia lah yang mencari keberadaan anak kita di sana. Ternyata anak kita ini tinggal di sebuah rumah kontrakan, dua kamar."
"Di tengah Kota Pekanbaru Riau sana, saya lupa nama daerahnya kalau tidak salah Pal 6. Di rumah Pak RT setempat," kata Ridwan, Rabu (18/5/2022).
Ridwan membenarkan anaknya dibawa pergi oleh Helmi.
Baca juga: Sempat Hilang 2 Hari saat Berangkat Sekolah, Siswi SMK di Cipayung Akhirnya Kembali ke Rumah
Baca juga: Cerita Ibu Muda di Riau Kehilangan Suami, Pamit Mudik hingga Kini Belum Kembali, Diduga Berselingkuh
Ridwan mengatakan, Helmi sudah 1 bulan menghilang, dan anaknya tinggal sendiri di kontrakan tersebut.
"Kata Pak RT, Helmi sudah sebulanan nggak pulang ke kontrakan itu. Jadi kondisinya anak kita itu sendiri di sana. Yang ngurus Pak RT-nya," katanya.
Siti menceritakan apa yang disampaikan anaknya, bahwa anaknya tersebut terpaksa berjualan pisang dan air mineral di terminal untuk menyambung hidup.
"Nggak banyak yang diceritakan anak kita. Karena kondisinya mungkin masih trauma. Dikit-dikit dia cerita. Katanya dia naik bus."
"Cuma karena anak kita ini belum seberapa fasih membaca, dia tidak tahu naik bus jurusan ke mana. Yang jelas kata dia, mereka (anaknya dan Helmi) berangkat dari sini naik bus."
"Sampai di sana mungkin karena kekurangan biaya, mereka berjualan pisang, minuman-minuman gitu," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hilang 4 Bulan, Bocah 8 Tahun Dibawa Kabur Teman Dekatnya, Terpaksa Berjualan Pisang di Terminal
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Erwin Wicaksono, Surya.co.id/Erwin Wicaksono)