News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dilanda Ketakutan, Pemilik Rumah Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari Berencana Jual Rumahnya

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi syuting film horor KKN di Desa Penari di Rumah Ngadiyo di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Playen, Gunungkidul

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL-  Ngadiyo berencana menjual rumahnya yang menjadi lokasi syuting film horor di Indonesia, KKN di Desa Penari.

Rumah Ngadiyo yang menjadi lokasi syuting itu berada di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Gunungkidul, DI Yogyakarta, dijadikan sebagai tempat syuting salah satu film horor terlaris di Indonesia, KKN di Desa Penari.

Rumah milik warga bernama Ngadiyo itu dijadikan lokasi syuting pada November 2019.

Ketua RT 002 RW 001 Pedukuhan Ngluweng, Chasanah, mengatakan, Ngadiyo tidak lagi menempati rumah tersebut usai dijadikan lokasi syuting. Dia hanya tinggal bersama istrinya.

Baca juga: Tanggapi Viralnya Film KKN di Desa Penari, Nessie Judge: Cuma Terinspirasi, Bukan Kisah Asli

"Dan setelah selesai syuting, pindah karena di situ perasaannya takut. Sudah lama itu sekitar satu tahunan mereka pindah," kata Chasanah, saat ditemui di rumahnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Berencana dijual

Chasanah mengatakan, setelah rumah berbentuk limasan dengan dinding bambu dan kayu itu tak lagi ditempati, Ngadiyo berencana menjual rumah tersebut.

Namun, yang dijual hanya bangunannya, tidak termasuk tanahnya.

"Iya (bangunan rumah mau dijual), tapi saya tidak tahu detailnya. Seperti laku tidaknya, belum tahu saya," kata Chasanah.

Baca juga: Setelah KKN di Desa Penari, Manoj Punjabi Benarkan Bakal Garap Sewu Dino Jadi Film

Dari pengamatan Kompas.com, dinding rumah yang terbuat dari kayu banyak yang sudah berlubang.

Lokasi rumah milik Ngadiyo ini jauh dari tetangga. Di sisi kiri terdapat tumbuhan bambu dan sebelah kanan pohon jati tak berpenghuni.

Honor jaga alat

Puluhan warga menjadi pemain figuran saat pengambilan gambar pada November 2019.

"Saya hanya sehari saja, waktu itu disuruh mengumpulkan daun-daunan," kata Sukadi (67), salah satu warga Padukuhan Ngluweng, saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/5/2022).

Dia memilih meneruskan pekerjaan sebagai petani dibandingkan ikut pembuatan film, apalagi memiliki beberapa hewan ternak yang membutuhkan pakan setiap hari.

Baca juga: Film KKN di Desa Penari Tembus 6 Juta Penonton, Tissa Biani Bicara soal Kemungkinan Ada Part 2

"Kalau syuting film repot, selain itu harus mencari pakan ternak," kata dia.

Warga lainnya, Sardiman (63), mengaku menjadi peran figuran di film KKN di Desa Penari selama tiga hari.

"Jadi mikul tomblok (tempat pakan), saya syuting tiga kali dan ternyata capek ikut syuting itu. Tidak banyak percakapan. Saya ikut syuting di tiga tempat. Setiap adegan ada 5-10 menit," kata Sardiman.

Selain ikut peran, dirinya menjadi penjaga malam lokasi pengambilan gambar.

Baca juga: Film KKN di Desa Penari Dongkrak Okupansi Bioskop Usai Tertekan Pandemi Covid-19

"Saya jaga malam di setiap lokasi syuting jaga alat-alat dapat Rp 2 juta. Saya jaga bersama dua rekan saya, yaitu Antok dan Marsidi, semua masing-masing dapat Rp 2 juta," kata dia.

Ketua RT 2 RW 1 Pedukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Chasanah membenarkan bahwa wilayahnya menjadi salah satu pengambilan gambar film.

Rumah milik Ngadiyo menjadi salah satu lokasi utama. (Kompas.com)

(Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini