Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Kecelakaan maut di Parungsari, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) sore menyisakan cerita bagi Rokiyah (65).
Terakhir, kecelakaan tersebut menyebabkan empat orang tewas dan 24 penumpang mengalami luka-luka..
Korban bernama Rokiyah (65), warga Tangerang, Banten, dan mendapat perawatan di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
"Ih, pokoknya ngeri, deh," kata Rokiyah, saat ditemui di ruang IGD, semalam.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Panjalu Ciamis, Bus Tabrak Rumah Warga, 3 Orang Tewas dan 24 Lainnya Terluka
Rokiyah bisa berbicara lancar karena hanya mengalami luka ringan, terbentuk jok depan serta tersemprot material bangunan rumah yang ditabrak bus.
Rokiyah menuturkan, lepas dari Panjalu, Ciamis, menuju Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, kondisi jalan yang menurun membuat bus banyak ngerem.
"Pas tiba di lokasi kejadian bus tiba-tiba kenceng dan disusul goyang-goyang," kata Rokiyah.
Penumpang langsung panik. Jerit tangis penumpang perempuan diwarnai teriakan Allahu Akbar menggema di dalam bus.
"Saya sempet dengar katanya rem blong. Tak lama saya kejeduk jok depan. Lalu ada semburan tembok kecil-kecil dan lainnya menimpa muka saya," ujar Rokiyah.
Setelah melihat situasi, Rokiyah baru sadar bus menabrak sebuah rumah dan tertahan di situ. Penumpang pun langsung berhamburan keluar.
Baca juga: Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo Bertambah, Total Jadi 16 Orang
Menurut Rokiyah, rombongan peziarah dari Tangerang itu berjumlah sekitar 100 orang, menggunakan dua bus.
"Awalnya kami berziarah di Cirebon. Berangkat dari Tangerang, Jumat (20/5) malam. Setelah dari Cirebon Sabtu siang langsung menuju Panjalu," kata Rokiyah.
Seusai dari Panjalu, rombongan bermaksud menuju Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, tempat makam Syech Abdul Muhyi.