Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
TRIBUNNEWS.COM, MASOHI - La Ode Husni, pegawai honorer di KPU Maluku Tengah dilaporkan hilang setelah pergi memanah ikan dengan seorang temannya di sekitar dermaga milik sebuah perusahan di Amahai pada Sabtu (21/5/2022).
Pihak keluarga sempat mencari pria berusia 35 tahun itu namun korban tidak juga ditemukan.
Keluarga akhirnya melaporkan kejadian itu ke Basarnas Ambon.
Dari pengakuan keluarga, korban pergi memanah ikan dengan seorang rekannya di sekitar dermaga pada Sabtu malam sekira pukul 19.00 WIT.
Berdasarkan informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada saat sedang memanah ikan, korban dan temannya itu terpisah sehingga teman korban memutuskan untuk naik ke permukaan air.
Hingga Senin (23/5/2022) pagi ini upaya pencarian La Ode Husni di Negeri Makariki, Maluku Tengah masih terus dilakukan.
Baca juga: Perahu Disambar Petir saat Mancing di Perairan Tahoa, Satu Warga Kolaka Hilang di Laut, 2 Selamat
Petugas gabungan bersama tokoh-tokoh adat setempat bahkan sudah melakukan ritual adat, Minggu (22/5/2022) sore kemarin.
Upu Latu Negeri (Desa) Makariki, Wem Watimena menerangkan, ritual adat itu dilakukan untuk mendapat petunjuk leluhur sehingga korban yang hilang bisa segera ditemukan.
"Karena ini di wilayah Negeri kami, maka menjadi tanggung jawab kami selaku orang saudara harus melakukan proses adat. Dan kemarin sore sudah kita lakukan dengan harapan korban ini bisa lekas ditemukan," tutur Watimena kepada TribunAmbon.com, Senin pagi.
Dikatakannya, menurut penerawangan orang pintar, korban masih berada di sekitar kawasan.
Yakni, di titik pencarian, pesisir pantai depan Negerinya itu.
"Katanya korban ini masih berada disini. Ada seekor buaya putih yang membawa korban dan itu masih lalu-lalang di pesisir pantai ini. Cuma itu kan mistis jadi tidak terlihat, kita berharap korban segera ditemukan," harap Watimena.
Sementara itu guna mempercepat proses pencarian korban hilang di Makariki, Maluku Tengah, Basarnas Ambon menggunakan Aquaeye atau alat pendeteksi objek pencarian.
"Kita gunakan juga Aqueye (pendeteksi sonar) untuk membantu proses pencarian korban," kata Koordinator tim Basarnas Ambon, Patrick Gomies di lokasi pencarian, Senin (23/5/2022).
Selain alat tersebut, pihaknya juga membawa tiga set alat penyelam dan satu unit perahu karet.
"Alat selam 3 set, perahu karet dan satyu Aqueye tadi," jelas Gomies.
Sementara itu, khusus anggota Basarnas Ambon sendiri, pihaknya menurunkan enam personel dari SAR Ambon dibantu empat anggota lainnya dari unsur SAR Maluku Tengah.
"Dari Ambon kita ada 6 orang dibantu anggota potensi SAR Maluku Tengah ada 4 orang," tutur Gimies.
Dalam upaya pencarian itu, tim Basarnas Ambon dibantu unsur potensi SAR lainnya seperti, anggota TNI/Polri, masyarakat juga instansi lainnya seperti Sat-Pol PP dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah.
Baca juga: Mayat Dandi Ditemukan di Perairan Cisolok Sukabumi, Berjarak 12 Kilometer dari Titik Awal Hilang
Adapun titik pencarian mulai dilakukan dengan menyisir muara sungai yang berada tak jauh dari pesisir pantai yang menjadi titik hilangnya korban.
Pantauan tribunambon di lokasi, pada hari kedua pencarian, kurang lebih sekitar sembilan jam upaya pencarian dilakukan, korban belum juga ditemukan.
Kini tim sementara bersistirahat dan pencarian baru akan dilanjutkan kembali setelah makan siang nanti.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Ritual Adat Cari Orang Hilang di Pantai Makariki Dilakukan, Korban Katanya Dibawa Seekor Buaya Putih dan artikel dengan judul Basarnas Ambon Gunakan Pendeteksi Objek Permudah Pencarian Korban Hilang di Makariki