"Kobaran api bisa dipadamkan sekitar pukul 20.15 Wita, dan dilanjutkan dengan proses pendinginan. Atas kejadian ini, total tiga kios ludes terbakar," ujarnya.
Kompol Adi mengatakan, kerugian materiil yang ditimbulkan mencapai ratusan juta.
Waluyo pemilik usaha gorengan mengalami kerugian Rp 30 juta, Tur Handayani merugi Rp 100 juta, dan Muklas merugi Rp 30 juta.
"Total kerugian ditaksir mencapai Rp 160 juta. Jumlah ini di luar nilai bangunan yang terbakar, karena pemilik bangunan bernama Ibu Artini belum bisa dihubungi karena berada di Denpasar," tandasnya.
Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, wilayah Kota Bangli dikepung musibah kebakaran.
Selain di Banjar Gunaksa, kebakaran juga melanda lapak makanan alun-alun Kota Bangli. Kebakaran terjadi, Senin (23/5) pukul 03.35 Wita.
Kejadian tersebut menghanguskan tiga lapak makanan, yang berada di sebelah timur Alun-alun Bangli.
Musibah diketahui saat I Ketut Wardana melaksanakan tugas piket di rumah jabatan Wakil Bupati Bangli.
Wardana yang merupakan anggota Satpol PP Bangli itu mendapati api yang sudah membesar di deretan lapak sebelah timur Alun-alun.
Tak menunggu waktu lama, pria 50 tahun itu segera mendatangi kantor damkar Bangli untuk melaporkan peristiwa tersebut. Dan berselang 10 menit kemudian api berhasil dipadamkan.
Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta menyebutkan, kobaran api berhasil dipadamkan pukul 03.50 wita. Musibah kebakaran ini mengakibatkan tiga lapak makanan terbakar.
Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran tersebut.
"Tiga lapak tersebut antara lain warung pargoi dengan estimasi kerugian Rp 15 juta, warung Pet Cafe kerugian sekitar Rp 12 juta, dan Warung Ema FT kerugian sekitar Rp. 15 juta," sebutnya.
Kebakaran juga melanda gerobak jagung bakar yang berada di lahan kosong sebelah selatan kantor DPRD Bangli. Kejadiannya hampir bersamaan dengan kebakaran yang terjadi di stand makanan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. (mer)
Baca juga: Habibie Tak Mengenal Ibnu Sutowo, Padahal Bawa Pesan Penting dari Presiden Soeharto