Bupati yang akrab dengan sapaan Jekek itu enggan apabila hal tersebut dibiarkan dan menimbulkan endemi PMK di wilayahnya.
Apakah penutupan hewan tersebut berdampak dengan kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha? Jekek menegaskan masih ada sistem niaga lain dengan pendampingan dinas terkait.
"Yang harus dimaknai, penutupan pasar hewan ini adalah upaya antisipasi. Kalau bicara pertimbangan Idul Adha, kalau hewan yang dipotong tidak sehat kan tambah berisiko," ujarnya.
Selain itu, Jekek juga berencana untuk melakukan pertemuan dengan seluruh kepala desa yang ada di Wonogiri.
Jekek menyebut, pihak desa juga diminta untuk peka dengan adanya potensi dan pemberian edukasi terkait PMK kepada kalangan peternak di daerah.
"Ini juga langkah antisipatif yang kita lakukan. Yang jelas, 13 sapi ini bukan sapi dari Wonogiri. Dari luar daerah semua," tandas dia.