Oleh karena itu, Yusuf bersama pihak lainnya menyarankan masyarakat agar untuk tidak mandi dulu dipantai.
"Kemarin saat Lebaran Idul Fitri, tidak ada orang yang berkunjung ke pantai, bayangkan berapa kerugiannya. Yang seharusnya ramai," tambah Yusuf.
Karena kejadian di Teluk Bima ini telah terjadi, Yusuf bersama pihak lainnya mengajak untuk evaluasi dan koordinasi.
Agar hal yang sama tidak terjadi kembali di masa mendatang.
Yusuf menyarankan, agar pihak pemerintah bersama swasta dan lembaga peneliti untuk menciptakan suatu database kelautan se-Teluk Bima.
Baca juga: Dampak Pencemaran Teluk Bima: Pendapatan Pedagang Merosot, Pengunjung Pantai Dilarang Mandi Air Laut
Sebagai refrensi masa mendatang bila terjadi suatu hal, baik dari bio ekologi, fisik, kimia dan oseanografi.
Selain itu, menciptakan laboratorium monitoring berkualitas untuk Teluk Bima demi kebutuhan wisata dan budidaya tambak.
Lalu, Konsep pengelolaan kawasan Teluk Bima, untuk mengatur pemanfaatan yang berkepanjangan.
Serta, restorasi tumbuhan laut berupa padang lamun dan mangrove. Sebagai penyerap bahan pencemar.
(TribunLombok.com, Jimmy Sucipto)