Meski tidak bisa dipastikan bahwa bahan peledak, senjata, dan ribuan butir peluru itu bagian dari gerakan terorisme, Obsatar mengingatkan bahwa hal ini pantas diwaspadai.
Baca juga: Takut Dimarahi Gadai Motor untuk Bayar Utang Judi, Pemuda di Bandung Pura-pura Jadi Korban Begal
"Kita harus tahu bahwa potensi laten dari gerakan teroris itu kemungkinan besar masih ada di wilayah Jawa Barat," tambahnya.
Menurutnya, dilihat dari ukuran peluru dan bahan peledak jenis TNT, besar kemungkinan milik institusi TNI atau Polri.
"Artinya, bisa saja itu sebenarnya milik organik yang tertinggal atau milik organik yang melakukan pengamanan khusus tertentu kemudian lupa atau gimana gitu," ucapnya.
"Tapi yang di organik itu semua ada nomor serinya dan nomor seri itu walaupun disimpan, bisa ditandai bahwa itu digunakan oleh angkatan mana dan satuan apa, itu ada serinya," katanya.
Biasanya, kata Obsatar, setelah polisi melakukan identifikasi akan ketahuan pemiliknya siapa dan sumbernya dari mana.
"Mereka akan mengeluarkan rilis bahwa ini sebenarnya milik organik dari kesatuan mana, kemudian misalnya tertinggal karena apa," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Terkait Temuan Bahan Peledak dan Senjata Api di Gedung Tua, Ini yang Sudah Dilakukan Polisi