Siti berusaha mencari seragam bekas tetangga, tapi tak ada. Akhirnya informasi itu tersebar hingga murid itu mendapat bantuan seragam dari para relawan sosial di Samarinda.
Senin (30/5/2022), hari pertama ujian kenaikan kelas dimulai. Namun, tim relawan baru membawa Musdalifah membeli seragam.
Setelah dibeli, keesokan harinya, dia masuk sekolah diantar oleh seorang relawan. Namun, setelah masuk ruang kelas, dia diminta pulang oleh guru.
3. Sempat ikut ujian, tapi tidak naik kelas
Saat diusir pulang, seorang relawan bernama Mamat datang ke SDN itu dan memediasi agar Musdalifah tetap ikut ujian.
Dengan kondisi menangis, Musdalifah digiring masuk lagi ke dalam kelas menemui wali kelasnya.
Saat itu, Mamat meminta agar wali kelasnya mengizinkan Musdalifah tetap ikut ujian.
Permintaan itu diterima, tapi dengan catatan Musdalifah tak naik.
"Wali kelasnya bilang begitu. Jadi saya tanyalah Musda (Musdalifah) maukah dek sekolah, tapi tidak naik kelas. Anak ini mau kok, asal dia sekolah," kata Mamat.
Akhirnya, hari itu, Musdalifah diizinkan ikut ujian. Namun, setelah kelar ujian, pulang ke rumah dia sedih lagi.
4. Wali Kota sebut salah paham
Setelah ramai, Wali Kota Samarinda Andi Harun turut mengunjungi kediaman murid SD pada Senin (6/6/2022).
Dia menyebut kasus tersebut hanya salah paham.
"Tidak seperti yang ramai di medsos," kata Andi Harun.