TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Polisi menangkap M Iqbal Saputra (27), anggota komplotan begal yang kerap beraksi di Kota Palembang, khususnya wilayah Ilir Barat I.
Saat ditangkap, pelaku juga dihadiahi dua butir timah panas pada kedua kakinya.
Dari pengakuannya Iqbal nekat melakukan aksi begalnya sebanyak 15 kali untuk menghidupi tiga orang istrinya.
"Untuk istri dan anak pak. Satu istri sah dua sirih, saya juga punya dua anak, " ujar Iqbal saat diamankan Polsek Ilir Barat I, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Wilayah Purwasuka Ditangkap, Polisi Sita Buku hingga Uang Rp 12 Juta
Baca juga: Muncul Spanduk Penolakan Khilafatul Muslimin hingga Kantor Kapolda Metro Banjir Karangan Bunga
Setiap melakukan aksi begal, Iqbal bersama komplotannya selalu membawa senjata tajam dan Iqbal menjalankan peran sebagai pilot atau yang mengendarai sepeda motor.
Satu kali beraksi komplotan begal ini biasanya terdiri dari enam orang dan berganti rekan.
"Aku pilotnya pak. Cara kami membegal diincar dulu korbannya lalu kami pepet dan mencabut kunci motor korban. Sasarannya ibu-ibu, anak muda, dan bapak tua, " katanya.
Setiap beraksi Iqbal mendapat jatah sebesar Rp 500 ribu dari hasil membegal.
Sepeda motor dijualkan oleh seorang tersangka lain yang masih DPO.
Baca juga: Emak-emak di Jatiasih Dipepet Begal saat Antar Anak Sekolah, Uang Rp 1,7 Juta Raib
Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Roy A Tambunan mengungkapkan, tersangka merupakan kompolotan begal sadis yang sering beraksi di kawasan Palembang.
Tak hanya sendiri, Iqbal melakukan aksi begal bersama-sama teman lainya yakni Aldi dan Hafiz saat ini telah diamankan, sedangkan Toing (DPO), Eja (DPO) dan Aji (DPO).
Kasus terakhir Iqbal dan komplotannya melakukan aksi begal tehadap dua pasangan pemuda yang sedang berboncengan.
"Saat itu Iqbal dan komplotannya berhasil merampas sepada motor milik korban yang sedang melintas di daerah angkatan 45 Palembang," jelas Roy
Roy menjelaskan, Tersangka Iqbal ditangkap di kawasan Jalan Veteran. Bahkan ia sempat masuk ke rumah warga untuk menghindari kejaran aparat.