TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – 4 ekor dari 6.661 ekor sapi di Ciamis Jawa Barat positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ke 4 sapi yang mengidap PMK tersebut berada di 4 lokasi yang berbeda dan merupakan sapi lokal.
“Dari 8 sampel yang diambil dari 8 ekor sapi yang gejala PMK (suspect). Setelah dilakukan uji laboratorium, diketahui 4 ekor di antaranya positif mengidap PMK,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Ciamis H Syarief Nurhidayat kepada Tribun Minggu (12/6).
Ke 4 ekor sapi yang positif mengidap PMK tersebut katanya kini sudah dikarantina, diisolasi di kandang khusus dan diobati.
Baca juga: 4.692 Ekor Ternak Terindikasi PMK di Aceh Utara Dalam Sebulan Ini
Agar tidak menular ke hewan ternak lainnya.
“Sampai saat ini PMK di Ciamis baru ditemukan pada sapi. Tidak ada pada domba dan kambing,” katanya.
Sementara populasi sapi di Ciamis menjelang Idul Adha ini, menurut Syarief, sebanyak 6.661 ekor yang tersebar di 7 kelurahan dan 258 desa di Ciamis.
Bila dihubungkan dengan kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 3.000 ekor api.
“Sama dengan tahun lalu, sekitar 3.000 ekor sapi,” ujar Syarief.
Baca juga: Penyakit PMK Bikin Harga Sapi Merosot Hingga Rp 5 Juta Per Ekor
Dengan ditemukannya kasus PMK ini Syarief berharap jangan sampai menurunkan animo masyarakat untuk berkurban.
Masyarakat tidak perlu panik. Daging sapi yang mengidap PMK masih aman untuk dikonsumsi asal dengan tata cara memasak yang memenuhi persyaratan.
Populasi sapi lokal katanya masih diperkirakan masih bisa mencukupi kebutuhan untuk sapi kurban pada Idul Adha tahun ini.
Menyikapi adanya sapi yang tertular PMK di Ciamis yang nyaris bersamaan dengan persiapan menjelang Idul Adha, menurut Syarief, Disnakan Ciamis dalam waktu dekat segera menggelar rapat koordinasi untuk membahas PMK dan kaitannya dengan Iduladha.
Baca juga: Pasar Kambing di Tuban Ditutup Akibat PMK, Pedagang Nekat Jualan di Pinggir Jalan
Beberapa pihak yang akan diundang untuk hadir pada rakor PMK tersebut katanya di antaranya adalah perwakilan dari peternak, bandar sapi, MUI, juru sembelih/RPH serta mungkin juga perwakilan DKM/panitia kurban.
“Kami akan segara gelar rakor untuk membahas PMK ini,” katanya.
Sebelum munculnya wabah PMK, di Ciamis menurut Syarief sudah dilakukan pelatihan bagi juru sembelih sehat dan halal (juleha). Dari berapa tahapan di Ciamis sampai saat ini sudah ada 160 orang juleha terlatih.
“Mereka terampil melakukan penyembelihan sesuai syariat agama dan memperlakukan kesejahteraan hewan,” ujar Syarief. (*)
Penulis: Andri M Dani
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Menjelang Idul Adha, Empat Ekor Sapi di Ciamis Positif PMK, Umumnya Sapi Lokal, Disnakan Lakukan Ini