Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Wilayah Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bukan merupakan desa biasa.
Berbagai temuan benda-benda purbakala menarik perhatian para peneliti.
Di Jembarwangi, bentang alam berupa tebing batu, renik-renik kerang pada batu, hingga struktur sungai memang bisa dibaca oleh ahlinya.
Bentang alam itulah diorama perubahan alam purba berjuta tahun lalu dari masa laut dangkal, laut tenang, rawa, hingga terestrial atau daratan.
"Sering sekali saya lihat rombongan mahasiswa datang. Kemudian pada 2004 ada penelitian khusus terkait fosil.
Para arkeolog dari ITB dibantu peneliti dari Jerman yang melakukannya. Ditemukanlah rahang stegodon (gajah purba)," kata Kepala Desa Jembarwangi, Fitriani Dewi di Sumedang, Rabu (22/6/2022)
Cukup lama penemuan itu tak diketahui kelanjutannya.
Baca juga: Temuan Benda Purbakala Kuatkan Dugaan Desa Mranggen Dulu Ada Pemukiman Zaman Kerajaan Mataram Kuno
Hingga pada 2016 diadakan kegiatan ekskavasi lalu kembali pada 2017, 2018, dan tahun 2022.
"Temuan fosil kura-kura yang saat ini sedang diekskavasi lokasinya tidak jauh dengan temuan rahang stegodon pada 2004 itu," kata Fitriani.
Kegiatan penelitian dan ekskavasi itu berdampak kepada pengetahuan warga setempat terhadap fosil.
Sebagian warga yang pernah dilibatkan dalam ekskavasi tahu sepintas bagaimana cara membedakan fosil dan bukan fosil.
Pengetahuan warga itu menyebar ke warga lainnya sehingga kini banyak ekskavasi yang dimulai karena temuan warga.
Bahkan warga juga mengaku menyimpan temuan-temuan tersendiri yang mereka yakini sebagai fosil.
"Ada yang sejak 2018 telah menyimpan rahang badak.
Sekarang diperlihatkan dan katanya mereka siap menyerahkan temuan itu karena sadar itu benda dilindungi," kata Kades.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ekskavasi Fosil di Jembarwangi Sumedang, Berawal dari Penelitian Batuan, Kini Banyak Temuan Fosil