Perlu diketahui, Pantai Nglempar juga disebut dengan nama Pantai Pudak.
Jaraknya tidak jauh dari Pantai Tambakrejo, yang cukup terkenal itu karena banyak dikunjungi wisatawan.
Itu berjarak 9 km atau sebelah timurnya. Meski tidak jauh dengan pantai wisata Tambakrejo namun kondisinya masih sepi karena belum dikenal oleh wisatawan lokal.
Beda dengan Pantai Tambakrejo, selain sudah jadi destinasi wisatawan juga ada banyak pilihan untuk dikunjungi. Di antaranya, mepet dengan perkampungan nelayan sehingga selalu ramai, juga ada tempat pelelangan ikan dan pangkalan perahu nelayan dari berbagai daerah.
"Namun, di pantai itu (Nglempar), kondisinya masih sepi dan jauh dari perkampungan penduduk, bahkan belum dikunjungi wisatawan," paparnya.
"Dekat dengan desa korban sehingga meski datang malam hari, namun warga sekitar situ sepertinya sudah tidak asing," ujarnya.
Baca juga: Pria yang Hilang Tenggelam di Sukabumi 2 Tahun Silam Muncul, Begini Penjelasan Kepala Desa
Perlu diketahui, Pantai Nglempar juga disebut dengan nama Pantai Pudak. Jaraknya tidak jauh dari Pantai Tambakrejo, yang cukup terkenal itu karena banyak dikunjungi wisatawan.
Itu berjarak 9 km atau sebelah timurnya. Meski tidak jauh dengan pantai wisata Tambakrejo namun kondisinya masih sepi karena belum dikenal oleh wisatawan lokal.
Beda dengan Pantai Tambakrejo, selain sudah jadi destinasi wisatawan juga ada banyak pilihan untuk dikunjungi. Di antaranya, mepet dengan perkampungan nelayan sehingga selalu ramai, juga ada tempat pelelangan ikan dan pangkalan perahu nelayan dari berbagai daerah.
"Namun, di pantai itu (Nglempar), kondisinya masih sepi dan jauh dari perkampungan penduduk, bahkan belum dikunjungi wisatawan," paparnya.
Setelah menempuh perjalanan tidak sampai 30 menit, sepeda motor yang ditumpangi korban dan istri serta anak itu sampai di pantai. Tak berselang lama, mereka mencari lokasi untuk dipakai melempar kailnya.
Akhirnya, ditemukan lokasi di atas batu karang, yang dipakai duduk bertiga. Tak hanya Sumaji yang memancing namun anaknya yang berusia 13 tahun itu, juga tidak mau hanya menunggu melainkan memancing sendiri.
Yang tak memancing hanya ibunya, Erna.
Namun, ia dengan setia menungguinya, dengan sama-sama duduk di atas batu, yang ada di tepi laut.