News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum Guru Ngaji di Mojokerto Diadukan ke Polisi karena Cabuli Muridnya, Begini Modusnya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI pencabulan - Guru mengaji di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga melakukan pelecehan terhadap murid-muridnya. Perbuatan bejat itu terungkap saat orangtua salah satu korban curiga anaknya enggan untuk mengaji selama berhari-hari.

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Guru mengaji di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur diduga melakukan pelecehan terhadap murid-muridnya.

Perbuatan bejat itu terungkap saat orangtua salah satu korban curiga anaknya enggan untuk mengaji selama berhari-hari.

Korban bahkan pura-pura tidur agar tidak disuruh mengaji di TPQ tersebut.

"Anak saya tidak mau keluar kamar pura-pura tidur kalau disuruh mengaji, saya marah dan akhirnya mengaku dilecehkan oleh ustaz D," jelas salah seorang ibu korban, Senin (27/6/2022).

Tak terima anaknya dilecehkan, ia melaporkan tindakan asusila tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Mojokerto, nomor TBL/B/156/V/2022/SPKT/Polres Mojokerto, pada 28 Mei 2022.

Baca juga: Pengasuh Pondok Pesantren di Banyuwangi Dilaporkan ke Polisi Kasus Pencabulan

Menurut dia, perbuatan ustaz D terhadap anaknya itu tidak wajar padahal yang bersangkutan sudah menikah dan mempunyai dua anak.

Ia menduga kejahatan seksual yang diduga dilakukan ustaz guru mengaji itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun sebelum yang bersangkutan menikah.

"Sudah lama sebelum menikah (Ustaz D) padahal sudah punya anak kami tidak terima anak saya dilecehkan," ungkapnya.

Dari pengakuan korban melalui orang tuanya mengaku sudah lima kali ustaz D melakukan tindakan asusila terhadap anaknya.

Perbuatan bejat terduga pelaku dilakukan saat jam istirahat siang hari.

 Modusnya, terduga pelaku mengajak korban ke ruangan sekertariat TPQ dan meminta melepaskan sarung dan celana dalam.

Korban juga diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orang tuanya.

"Anak saya diajak masuk ke sekertariat disuruh nonton video dewasa, sarung dan celana dalam anak saya dibuka," terangnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini