TRIBUNNEWS.COM - Sosok Eka Sari Yuni Hartini (26), ibu di Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur yang tega menganiaya bayinya yang masih berusia lima bulan hingga tewas.
Tak hanya itu, Eka Sari tega meninggalkan jasad anaknya tersebut pergi liburan ke Yogyakarta untuk ikut acara kantor sang suami.
Ia sengaja menitipkan jasad korban pada sang ibu, ESB (47), dengan mengancam.
Dikutip dari TribunJatim.com, Eka Sari nekat menganiaya buah hatinya, ADO, hingga tewas lantaran merasa kesal karena korban terus menangis.
Lantas, siapakah sosok Eka Sari?
Baca juga: Polisi Akan Cek Kejiwaan Penganiaya Bayi 5 Bulan hingga Tewas di Surabaya
Eka Sari sudah menikah dengan seorang pria bernama RI selama lima tahun.
RI sendiri diketahui bekerja di sebuah perusahaan pelayaran dan hanya bisa pulang ketika akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Namun, keduanya selama ini menikah secara siri, sebagaimana diberitakan Surya.co.id.
Dari hasil pernikahannya, Eka Sari dan RI telah dikaruniai dua anak.
Selama ini, pelaku ternyata sudah berulang kali melakukan kekerasan terhadap korban.
Masalahnya sepele, ia mengaku geram dan jengkel mendengar suara rengekan dan tangisan bayi.
Eka Sari juga sering menyiksa ibunya sendiri, ESB, jika melakukan kesalahan dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
Bahkan, ESB mengaku diancam akan dibunuh jika memberi tahukan kondisi ADO yang sudah tewas karena dianiaya, kepada orang lain.
"Saya takut sama EA (Eka Sari), (mau) dibunuh. EA sudah ngancam saya, ojo ngomong disek, meneng, ngenteni aku sampai muleh (jangan sebarkan dulu, diam, tunggu aku sampai pulang)."