Diketahui sebelumnya, konflik antar dua kelompok tersebut berawal dari kesalah pahaman.
Kemudian konflik berujung penganiayaan di sebuah tempat hiburan di wilayah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (2/7/2022).
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifa'i mengungkapkan pihaknya telah mengamankan 50 orang dari TKP bentrokan antar kelompok di Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
Termasuk mengamankan terduga pelaku yang masih terus didalami buktinya oleh pihak polisi.
"Hari ini kami melakukan tindakan pengamanan. Kurang lebih, ada 50 orang yang kami amankan dari TKP di Babarsari. Ada dugaan dari yang kami amankan di antaranya adalah pelaku."
"Namun, itu masih kami dalami. Kami membutuhkan proses untuk membuktikannya," kata Imam dilansir Tribun Jogja.
Sebanyak 50 orang yang diamankan tersebut adalah orang-orang yang diduga melihat, mengetahui, dan berada di lokasi kejadian saat bentrokan terjadi.
Akibat bentrokan tersebut, lima orang menjadi korban dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban tersebut mengalami luka tusuk di tangan dan dada akibat senjata tajam dan benda tumpul.
"Korban sekitar 3-5 orang. Ini masih berproses. Korban luka tusuk di tangan dan di dada. Ada sajam dan benda tumpul," terang Imam.
Baca juga: Babarsari Yogyakarta Rusuh, Bentrokan Antarkelompok Pecah: Dugaan Penyebab hingga Reaksi Sri Sultan
3. Reaksi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal peristiwa bentrok antarkelompok yang terjadi di kawasan Babarsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman.
Peristiwa bentrok antarkelompok di Babarsari tersebut dilaporkan terjadi pada Sabtu (2/7/2022) dini hari.
Kerusuhan bahkan terus berlanjut hingga Senin (4/7/2022) di sejumlah titik lokasi