Dian menceritakan, sebelum meninggal, ibunya dalam keadaan sehat dan sering berolahraga di pagi hari.
"Padahal, beliau normal dan sehat, kesehariannya selalu jalan-jalan pagi," terangnya.
Sementara itu, Satreskrim Polres Sragen, Ipda Setya Permana menjelaskan, proses autopsi jenazah dibantu dari Tim Forensik Dokkes Polda Jateng.
"Laporan dari pihak keluarga baru disampaikan dua hari setelah dimakamkan, kecurigaannya tidak ada riwayat sakit," katanya, Senin.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Warga Sragen Meninggal Sujud Tapi Kepala Masuk ke Ember, Keluarga Minta Polisi Bongkar Makam
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari, Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)