News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Henok Ayaumen, Pendiri Satu-satunya Rumah Baca di Kampung Dugrijmogi Pedalaman Papua Barat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Henok Ayaumen (26) seorang pemuda asal suku Sougb dengan gigihnya mendirikan Rumah Baca Sijo (terimakasih) di Kampung Dugrijmog, Distrik Didohu, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Senin (12/7/2022).

TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI - Terinspirasi dengan sosok Lamek Dowansiba yang menjadi founder dari 24 komunitas rumah baca di Papua Barat, Henok Ayaumen tergerak untuk ikut membantu menuntaskan buta aksara di daerahnya.

Ya, Henok Ayaumen, pemuda yang baru berusia 26 tahun asal asal suku Sougb Arfak ini sangat ingin di daerahnya tak ada lagi yang buta aksara.

Karena itu Henok Ayaumen mendirikan sebuah rumah baca di tanah kelahirannya, Kampung Dugrijmog, Distrik Didohu, Kabupaten Arfak, Papua Barat.

Rumah baca yang didirikannya diberi nama Sijo yang diambil dari bahasa Arfak. Sijo artinya 'terimakasih'.

Baca juga: Soal 3 DOB Papua, NasDem Harap Pemerintah Segera Terbitkan Perppu Terkait Pemilu 2024

Sijo adalah satu-satunya rumah baca di Kampung Dugrijmog yang didirikan Henok setahun lalu.

Untuk menuju ke rumah baca itu, dari Kabupaten Manokwari ditempuh sekitar delapan jam perjalanan.

"Ketika saya ingin diwisuda di STKIP Muhammadiyah pada 2021, sempat berpikir setelah ini mau kerja apa," ujar Henok, kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (12/7/2022).

Kendati demikian, ketika melihat postingan Lamek yang selalu agresif dalam mendorong dunia literasi di Papua Barat, perasaannya pun ikut tergerak.

Henok Ayaumen (26) seorang pemuda asal suku Sougb dengan gigihnya mendirikan Rumah Baca Sijo (terimakasih) di Kampung Dugrijmog, Distrik Didohu, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Senin (12/7/2022). (TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari)

"Saya pun meminta Kakak Lamek untuk berdiskusi pada Januari 2021, dan beliau ikut mensuport kami agar bisa mendirikan rumah baca Sijo," ucapnya.

Awalnya, rumah baca ini didirikan di Kampung Soribo, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.

"Buku-buku yang kami dapatkan semuanya didonasikan dari Komunitas Suka Membaca (KSM) yang pendirinya adalah Kakak Lamek," jelas pria asal Arfak itu.

Ia mengatakan, waktu itu rumah baca Sijo sempat berjalan selama empat bulan di Soribo, Manokwari.

Setelah diwisuda pada Juni 2021, ia pun merasa terpanggil untuk menggerakkan pendidikan di tanah kelahirannya.

"Kampung saya sudah sejak berdiri tidak ada sekolah dan rata-rata anak-anak di sana belum tahu baca," ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini