“Kami menginventarisir dampak banjir bandang ini. Dampaknya cukup berat karena ada 13 rumah yang roboh, hanyut terbawa banjir, di Desa Bulumanis Kidul. Kemudian di Desa Tunjungrejo ada 12 rumah rusak, dan di Desa Sekarjalak rusak ringan,” ucap dia.
Haryanto mengatakan, untuk penanganan cepat, pihaknya mendahulukan suplai makanan untuk warga.
Baca juga: Satu Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Pasaman Barat
Hal ini mendesak karena warga tidak bisa memasak akibat dampak banjir.
“Bantuan makanan datang dari PMI, relawan, komunitas, Dinsos, dan Kemensos. Nanti juga ada dapur umum kami tempatkan dekat Balai Desa Bulumanis Kidul. Gudang di PMI juga saya minta dimanfaatkan sebagai dapur umum untuk memback up, yang penting kebutuhan pangan warga tercukupi,” ujar dia.
Setelah itu, lanjut Haryanto, pihaknya memetakan kebutuhan-kebutuhan lain yang dibutuhkan korban banjir.
“Rumah rusak, sudah barang tentu pemerintah akan membantu. Kasihan karena dokumen-dokumen penting juga hanyut terbawa banjir,” ucap dia.
Haryanto meminta masyarakat bersabar dan tidak saling menyalahkan.
Ia meminta masyarakat bersatu padu menyikapi musibah ini dan mencari solusi terbaik.
Terkait kondisi listrik yang padam hingga sore hari ini, Haryanto sudah menghubungi Manajer PLN Juwana.
Listrik akan segera dinyalakan lagi.
“Dipadamkan tadi atas permintaan kades. Sebab dalam kondisi banjir, berbahaya kalau terjadi korsleting,” ujar dia.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Puluhan Rumah di Kampung Cisarua, Kepala Desa: Ini Terparah Selama 30 Tahun
Adapun mengenai tanggul yang jebol, pemerintah akan membuat tanggul darurat.
Saat ini, alat-alat berat juga telah diterjunkan untuk membersihkan desa dari endapan lumpur.
Satu unit ekskavator juga diterjunkan untuk mengevakuasi sumbatan di bawah jembatan di Jalan Juwana-Tayu, turut Desa Sekarjalak.