Disebutkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) penyebab kecelakaan masih belum diketahui.
Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan mengatakan temuan-temuan yang diterima saat ini masih bersifat kualitatif.
Dan belum dapat dijelaskan secara saintifik.
Ada yang menyatakan remnya blong, hingga ada yang menyatakan turunan panjang.
Termasuk di tempat kejadian lokasi (TKP) juga dikatakan sering terjadi kecelakaan.
Dilansir Kompas.com, KNKT akan menginvestigasi kecelakaan yang melibatkan truk Pertamina tersebut.
"Jadi, itu yang nanti kami analisis, kami hitung secara detail, sehingga secara saintifik bisa menjelaskan bagaimana kecelakaan ini terjadi," tuturnya.
Wildan memprediksi, proses investigasi akan berlangsung selama satu hingga dua hari.
Pertamina Tanggung Jawab Penuh
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, meminta maaf atas ada ya kejadian tersebut.
PT Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab penuh terhadap para korban kecelakaan maut di Jalan Alternatif Transyogie, dilansir Kompas.com.
Tanggung jawab termasuk mulai dari pengurusan, pemakaman, serta perawatan (korban) yang mengalami luka-luka.
Alfian menuturkan, saat ini pihaknya sedang mendata para korban kecelakaan tersebut.
"Kami berkomitmen akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini.”
“Kami akan memberikan penanganan terbaik terhadap korban (tewas) maupun beberapa korban yang masih dirawat," ujarnya, Senin (18/7/2022).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Nirmala Maulana Achmad) (Kompas.com/Joy Andre)