TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 400 paket pendidikan dan protokol kesehatan yang berasal dari donasi pembaca Harian Kompas, disumbangkan kepada delapan panti asuhan di Kota Bandung, Jawa Barat, 16-19 Juli 2022.
Ratusan paket tersebut disalurkan oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK).
Setiap paket berisi buku, beragam alat tulis, masker, dan penyanitasi tangan (hand sanitizer).
Delapan panti asuhan yang mendapat paket tersebut ialah Panti Asuhan Baitul Arief, Multazam, Al Hidayah, dan Panti Asuhan Al Hilal.
Selain itu, bantuan disalurkan ke Panti Asuhan Bani Salam, Kurnia Asih, Taman Harapan Muhammadiyah, serta Panti Asuhan Tambatan Hati.
Baca juga: Harian Kompas akan Gelar Kompasfest 2022 pada 19-20 Agustus 2022 dengan Tajuk Freedom
Harapannya, donasi dari para pembaca Harian Kompas itu ikut membantu aktivitas pendidikan anak asuh di tengah pandemi yang belum usai.
Rona bahagia terpancar dari wajah Ratu Denisya (14), anak asuh Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, saat melihat ada sekotak masker di dalam paket yang ia diterimanya.
Dia mengatakan, masker dikenakan saat datang belajar di sekolah.
"Karena masih pandemi Covid-19, sekolah mewajibkan siswa tetap memakai masker."
"Terima kasih. Dua minggu ke depan saya tidak usah beli masker baru," kata siswa kelas kelas 2 SMP Muhammadiyah Bandung itu, Selasa (19/7/2022).
Lain halnya dengan Wawan Gunawan (14), anak asuh di Panti Asuhan Tambatan Hati.
Dia mendekap buku gambar. Memiliki hobi menggambar, ia tidak sabar mengisinya dengan gambar dan goresan pensil warna favoritnya.
"Saya juga suka dengan kaos kakinya. Sekarang saya punya kaos kaki buat sekolah dan satu lagi untuk main bola," kata Wawan yang mengidolakan Persib, tim sepakbola kebanggaan warga Bandung.
Ade Rachman (70), pengasuh di Panti Tambatan Hati, mengatakan, paket pendidikan dan prokes ini sesuai dengan kondisi sekarang.
Untuk sekolah, sekarang tidak cukup memakai seragam atau buku baru. Ada masker hingga hand sanitizer yang sudah menjadi barang wajib siswa di sekolah.
"Kami bersyukur dengan kepedulian ini. Semoga semuanya bisa menjadi berkah bagi kami, pembaca Harian Kompas dan keluarga besar Kompas-Gramedia," kata Ade.
Mewakili DKK, Kepala Biro Kompas Jawa Barat Cornelius Helmy mengatakan, pandemi berdampak bagi semua orang. Namun, ada sebagian kalangan yang mengalami pukulan lebih keras, salah satunya anak-anak di panti asuhan.
Dengan berbagai latar belakangnya, kata dia, tidak semuanya memiliki akses pendidikan dan bekal ideal menghadapi pandemi.
Padahal, dengan segala kemampuannya, mereka juga berpotensi menjadi manusia berguna bagi orang di sekitarnya.
“Semuanya terasa tepat saat mengutip pesan Jakob Oetama, pendiri Kompas-Gramedia. Dia mengatakan, ‘pendidikan tidak hanya menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu, tetapi juga tahu untuk apa ilmunya’."
"Semoga harapan itu bisa memberikan sejuta inspirasi bagi kita ketika menghadapi ragam tantangan yang kelak mungkin tidak akan mudah,” ujar Helmy.
(Tribunnews.com)