News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Semarang

SOSOK Kopda Muslimin, Prajurit TNI Dalang di Balik Penembakan Istrinya di Semarang, Ditemukan Tewas

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(KIRI) Foto Kopda Muslimin dalang penembakan istrinya di Semarang dan (KANAN) Tangkap layar video detik-detik penembakan istri TNI. Kopda Muslimin adalah dalang di balik penembakan istrinya di Semarang, kini ditemukan tewas. Ini sosoknya.

Ia menyarankan agar memberi air kecubung kepada Rini untuk memberi pelajaran.

Namun, Kopda Muslimin takut mencampurkan air kecubung ke minuman sang istri.

"Bang Mus (Kopda Muslimin) takut ketahuan istrinya jika mencampurkan kecubung ke minuman. Hari berikutnya juga begitu," ujar Sugiono.

Di sisi lain, Kopda Muslimin juga ingin hidup dengan selingkuhannya, R.

Namun, ajakan kabur Kopda Muslimin ditolak oleh R.

Tipu Mertua untuk Bayar Eksekutor

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022). (Dispenad)

Uang Rp120 juta yang didapat Kopda Muslimin untuk membayar pelaku penembakan sang istri, ternyata hasil dari meminta kepada mertua.

Baca juga: Prahara Rumah Tangga Kopda M Terungkap, Bukan Demi Selingkuhan, Ini Alasannya Ingin Bunuh Istri Sah

Ia sengaja berbohong kepada mertua, mengatakan uang itu akan digunakan untuk membiayai pengobatan Rini Wulandari.

Selain uang Rp120 juta, Kopda Muslimin juga meminta uang tambahan kepada mertua sebesar Rp90 juta.

"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Rabu (27/7/2022), dikutip dari TribunJateng.com.

Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan anak buahnya untuk meminta tambahan Rp90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.

Uang Rp90 juta itu, kata Irwan, digunakan Kopda Muslimin untuk kabur.

"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas/Saiful Ma'sum, Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini