TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Sekretaris Desa berinisial A dan Kepala Kampung di Kabupaten Nduga Papua inisial GK kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua.
A dan GK diduga terlibat dalam kasus pembelian amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Keduanya dicurigai menjadi pemberi uang untuk oknum ASN Nduga berinisial AN yang telah tertangkap saat membawa satu pucuk senjata api dan 615 butir amunisi.
"DPO yang pertama inisialnya A, dia merupakan seorang Sekretaris Desa. Sedangkan yang satu lagi inisial GK merupakan kepala kampung," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Kepala Kampung di Nduga Papua Ambil Dana Desa Rp 150 Juta, Sumbang ke ASN untuk Beli Amunisi KKB
A dan GK, kata Faizal memberikan uang kepada AN dalam jumlah yang sama.
"Masing-masing kasih Rp 100 juta ke AN," kata dia.
Sebelum A dan GK masuk DPO, Polda Papua telah menangkap Kepala Kampung Wusi Terius Labi yang diduga memberikan uang kepada AN senilai Rp 150 juta.
Sebelumnya, personel Polres Yalimo menangkap seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN, di Distrik Elelim, karena membawa 615 butir amunisi, Rabu (29/6/2022).
Penangkapan AN bermula dari pantauan aparat yang melihat gerak-gerik AN yang mencurigakan saat sedang mengendarai kendaraan roda dua.
Setelah dicegat dan digeledah, ditemukan sejumlah barang bukti yaitu senjata rakitan AFN dan sejumlah amunisi 615 butir.
Kemudian pada 2 Juli 2022, polisi menangkap T di Jayapura yang diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.
Setelah itu, Pomdam XVII/Cenderawasih mengamankan Kopda BI dan Koptu TJR karena diduga terlibat kasus tersebut.
Baca juga: KKB Disebut Menyebar Teror untuk Memecah Belah Persatuan Masyarakat Papua
Ambil Dana Desa Rp 150 Juta
Sebelumnya Direskrimum Polda Papua menangkap TL, Kepala Kampung Wusi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (4/8/2022) pekan lalu.