News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akhir Kasus Pembunuhan Sadis terhadap Petani di Aceh Tenggara: Pelaku Tewas karena Sakit, Kasus SP3

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petani di Aceh Tenggara, Ruben Ensudin Marbun tewas dibacok saat sedang mengantar anaknya ke sekolah pada Selasa (2/8/2022) pagi. Kasus pembunuhan sadis ini akan dihentikan penyidikannya oleh polisi karena pelakunya tewas.

AKBP Bramanti menjelaskan, antara korban dan pelaku sebenarnya sudah lama terlibat cekcok.

Antara keduanya juga sempat tiga kali didamaikan oleh aparatur desa setempat.

"Tahun 2019 hingga 2020 sudah tiga kali aparatur Desa, Mustika Semadam, para tokoh masyarakat dan tokoh agama mendamaikan tersangka KB dengan korban Togar Ensudin secara adat istiadat Batak," ungkap Bramanti.

Hingga saat ini, polisi masih terus menggali motif pembunuhan terhadap petani di Desa Lawe Beringin Horas ini.

Menurut Kasat Reskrim Iptu Muhammad Jabir, pihaknya menduga dibalik kasus pembunuhan ini, ada indikasi dendam dan terencana dari pelaku.

"Karena, melihat dari kejadiannya di TKP, korban dicegat naik sepeda motor saat mengantar anaknya ke sekolah oleh pelaku," ujar Iptu Jabir.

Dibunuh Saat Mengantar Anak Sekolah

Sebelumnya, Togar Ensudin (38) petani asal Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara ditemukan tewas, Selasa (2/8/2022) pagi.

Ia tewas dibunuh oleh seseorang saat sedang mengantar anaknya ke sekolah.

Saat ditemukan, kondisi jasadnya cukup memprihatinkan.

Sementara tubuhnya ditemukan di tengah badan jalan, tepatnya di atas sepeda motor yang diduga dikendarai saat mengantar anaknya ke sekolah.

Dilansir dari TribunGayo.com, Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kapolsek Semadam, Iptu Jumianto mengatakan, korban ditemukan tewas pada Selasa (2/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB, di jalan umum desa setempat.

"Pada Selasa (2/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB korban hendak mengantar anaknya pergi ke sekolah," ujar Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono melalui Iptu Jumianto, seperti dilansir dari TribunGayo.com.

Setiba di TKP yaitu di Jalan Desa Lawe Beringin Horas, korban dicegat pelaku di tengah jalan.

Saat itulah pelaku beraksi dengan menebaskan sebilah parang ke leher korban sebanyak tiga kali, hingga menyebabkan korban tewas di tempat.

"Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian," terang Iptu Jumianto.

Setelah membunuh korban, pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor Revo miliknya.

Iptu Jumianto menjelaskan, kondisi leher korban saat ditemukan di tengah jalan nyaris putus.

Sementara itu, berdasarkan foto yang diambil saat jenazah korban ditemukan, posisi tubuh korban saat itu masih di atas sepeda motor.

Bahkan salah satu kaki korban terhimpit sepeda motor yang sudah terbaring jatuh di tengah jalan.

Iptu Jumianto mengatakan, setelah kejadian pembunuhan, korban langsung dilarikan ke RSUD Sahuddin Kutacane untuk dilakukan visum.

Berdasarkan hasil visum, diketahui bahwa korban mendapat tiga luka bacokan.

Dua luka tersebut terdapat pada bagian kepala belakang.

Lalu satu luka terdapat pada bagian leher depan.

"Semua luka bekas kena bacokan diduga menggunakan parang," terangnya seperti diberitakan TribunGayo.com.

Iptu Jumianto menyebutkan, setelah kejadian tersebut, warga yang menemukan korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak keluarga dan kepolisian setempat.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Disebut-sebut, pelaku pembunuhan diduga seorang pria berinisial KB (47), yang juga merupakan warga Desa Lawe Beringin Horas.

Adapun motif pembunuhan itu, kata Iptu Jumianto, diduga karena pelaku cemburu dan dendam terhadap korban.

Namun hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus pembunuhan yang menewaskan petani asal Desa lawe Beringin Horas tersebut.

Sebelumnya, petugas telah melakukan proses penyelidikan di lokasi kejadian untuk mengumpulkan barang bukti dan sejumlah keterangan.

Iptu Jumianto menjelaskan, bahwa petugas dari penyidik Satuan Reskrim Polres Agara telah memeriksa beberapa saksi untuk mengungkap kasus itu.

Termasuk aparat desa, serta istri dan anak korban.

Sementara pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan kini sedang diburu oleh polisi.

"Petugas sedang memburu pelaku," pungkasnya.

(Serambinews.com/As/Yeni Hardika; TribunGayo.com/Asnawi Luwi)

Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Tersangka Pembunuh Petani Desa Lawe Beringin Horas Meninggal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini