TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kodam II Sriwijaya menanggapi mengenai viral video aksi pemukulan diduga oknum polisi ke seorang anggota TNI yang sedang mengatur arus lalu lintas, Selasa (13/9/2022).
Kapendam Kodam II Sriwijaya, Letnan Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto tak menampik adanya peristiwa dalam video yang beredar.
Baca juga: Polisi Sebut Seorang Pedemo Tolak Kenaikan Harga BBM Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Alami Pemukulan
"Ya jadi kejadian itu betul. Saat ini sudah ditindaklanjuti oleh Polda dan korban juga sudah berobat," ujarnya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon.
Terkait kasus ini, Rohyat berujar, korban bersama komandan satuannya telah membuat laporan ke Polda Sumsel dan sedang ditindaklanjuti.
Kata dia, terhadap pelaku juga sudah dilakukan penahanan.
"Dipicunya karena kesalahpahaman saja," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi awak media mengaku baru sebatas menerima informasi tersebut.
"Tapi intinya seperti yang disampaikan Pak Kapolda apabila ada oknum anggota yang tersangkut kasus hukum silahkan diproses sesuai hukum yang berlaku" tegas Supriadi.
Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik, diketahui peristiwa itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Km-3,5 tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Ksatria Ksetra Siguntang Kota Palembang.
Baca juga: Viral Video Oknum Polisi yang Tolak Mundurkan Mobil Ternyata Hoaks, Ini Sosoknya
Pemukulan tersebut bermula ketika seorang anggota TNI yang mengenakan seragam Pomdam II/Swj, namun belum diketahui identitasnya tersebut, baru saja membantu seorang siswa menyebrang jalan.
Selanjutnya korban terlihat hendak kembali melanjutkan tugasnya mengatur lalu lintas yang terlihat sedikit padat.
Namun saat akan menyeberang, tiba-tiba muncul pelaku menggunakan sepeda motornya dari arah simpang Polda melewati TMP.
Entah apa alasannya, pelaku yang menggunakan baju olahraga menghentikan kendaraannya dan sempat terlibat cekcok singkat dengan korban.
Hanya hitungan detik, tamparan pelaku tepat menghantam wajah korban hingga helm yang dikenakannya terlepas.