TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh sejumlah mahasiwa di dekat Istana Bogor, Jawa Barat mulai memanas.
Mahasiswa yang berhasil menjebol barikade kawat berduri dan melakukan aksinya dekat dengan polisi hingga terlibat aksi saling dorong dengan petugas.
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda Diwarnai Aksi Saling Dorong
Bahkan, pantauan TribunnewsBogor.com pukul 15.55 WIB, mahasiswa saling berteriak untuk tidak terprovokasi.
Mahasiswa yang sebelumnya memperkuat border pengamanan antara mahasiswa pun buyar seketika.
Tarik-tarikan antara mahasiswa dan polisi pun tidak bisa dihindarkan.
Namun, tak berselang lama, aksi mahasiswa berhasil diredam dan mulai berorasi kembali.
Asap hitam dari ban bekas yang dibakar pun terus membumbung.
"BBM ga bisa dinaikan karena berimbas kepada bahan pokok lainnya terutama masayarakat kecil," kata orator.
Baca juga: Presiden: 40 Persen BLT BBM Sudah Tersalurkan
Orator itu pun terus menyemangati masa aksi lainnya.
"Dan ini adalah derita kami juga yang mewakili masyarakat untuk bersuara demi penolakan," tegasnya.
Bawa keranda
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor kembali menggelar aksi unjuk rasa di dekat Istana Bogor.
Aksi penolakan kenaikan harga BBM ini membawa keranda mayat.
Pantauan TribunnewsBogor.com, mahasiswa ini berhasil menjebol barikade kawat berduri yang dipasang oleh jajaran kepolisian.
Baca juga: Tolak Kenaikan BBM, Massa Mahasiswa Minta Jokowi Hadir Berdialog di Jalanan