News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

PROFIL Prof Samekto Wibowo, Guru Besar UGM yang Meninggal Terseret Arus di Pantai Gunungkidul

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Samekto Wibowo, Guru Besar UGM. Berikut ini profilnya.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Samekto Wibowo, yang meninggal dunia karena terseret ombak di pantai daerah Gunungkidul pada Sabtu (24/9/2022).

Samekto Wibowo adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Nama lengkap beserta gelarnya yaitu Prof. Dr. dr. H. Samekto Wibowo, P. Far. K, Sp.FK, Sp.S (K)

Beliau meninggal di usianya yang ke-78 tahun.

Semasa hidupnya, Prof. Samekto Wibowo terkenal sebagai guru besar yang ramah dan peduli dengan juniornya.

Beliau juga dicintai oleh murid-muridnya.

Baca juga: Tewas Karena Terseret Ombak, Guru Besar UGM Sempat Diselamatkan Tim SAR

Sebelum meninggal dunia, Prof. Samekto Wibowo sebenarnya sudah pensiun, namun masih aktif mengajar di FKKMK UGM.

Pendidikan

Prof. Samekto Wibowo menamatkan pendidikan Dokter Spesialis Neurologi di UGM.

Nama lengkap dan gelarnya adalah Prof. DR. dr. H. Samekto Wibowo, P. Far. K, Sp.FK, Sp.S (K).

Meski belajar di bidang kesehatan, namun Prof. Samekto memiliki jiwa seni yang tinggi.

Semasa hidupnya, beliau telah menerbitkan tiga buku antologi puisi.

Puisi karya Prof. Samekto Wibowo yang paling terkenal adalah "Pesta Telah Usai" yang ditulis saat perpisahan residen saraf beberapa bulan lalu.

Selain itu, beliau juga aktif dalam penelitian terkait bidang kesehatan bersama timnya peneliti lainnya.

Total publikasi jurnal internasional yang telah ditulis ada 10 jurnal dan satu buku tentang tumbuhan obat yang beliau tulis bersama timnya.

Baca juga: Jenazah Guru Besar UGM yang Tewas Terseret Ombak akan Dimakamkan di Desa Ngawonggo

Karier

Prof. Samekto Wibowo masih tercatat aktif sebagai dokter spesialis saraf di RS Ludira Husada Tama Yogyakarta sebelum beliau meninggal.

Selain itu, Prof Samekto juga sempat berpraktik di Rumah Sakit Islam Klaten.

Beliau sering membantu layanan Konsultasi perihal gangguan saraf atau penyakit saraf.

Prof. Samekto Wibowo juga tercatat sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI).

Selain itu, beliau juga sempat mengemban jabatan sebagai Ketua Tim Sel Punca UGM.

Setelah purna tugas, Prof. Samekto Wibowo masih dipercaya untuk menjadi guru besar FKKMK UGM.

Baca juga: Sosok Profesor Samekto Wibowo, Guru Besar UGM yang Tewas Terseret Ombak di Gunungkidul

Karya Prof. Samekto Wibowo

Jenazah Guru besar Fakultas Kedokteran UGM Prof Samekto Wibowo saat di semayamkan di Balairung. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Berikut ini buku dan publikasi jurnal yang ditulis oleh Prof. Samekto Wibowo bersama tim.

Buku:

Tumbuhan Obat I. [1996].

Publikasi Jurnal:

1. Determining the association between polymorphisms of the DAT1 and DRD4 genes with attention deficit hyperactivity disorder in children from Java Island. [2020].

2. Determining the association between polymorphisms of the DAT1 and DRD4 genes with attention deficit hyperactivity disorder in children from Java Island. [2020].

3. Comparison of Mean VEGF-A Expression Between Acute Ischemic Stroke Patients and Non-Ischemic Stroke Subjects. [2019].

4. A Development of Modified Profile Matching and Borda for Determining Treatment Priorities for Hemorrhage Stroke Patients. [2019].

5. Association between Increased Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) Levels with Hyperglycaemia Incidence in Acute Ischemic Stroke Patients. [2018].

6. The role of insulin receptor substrate 1 gene polymorphism Gly972Arg as a risk factor for ischemic stroke among Indonesian subjects. [2018].

7. Vascular endothelial growth factor 936 c/t gene polymorphism in indonesian subjects with diabetic polyneuropathy. [2018].

8. Building design and performance test of vibration beds with Whole Body Vibration. [2018].

9. Ephaptic crosstalk in Painful Diabetic Neuropathy: an electrodiagnostic study. [2018].

10. Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD): Age related change of completion time and error rates of stroop test. [2015].

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunJogja/Neti Istimewa Rukmana, Muhammad Fatoni)(Tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Artikel lain terkait Prof Samekto Wibowo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini