Suporter sudah menyerang polisi dan merusak kendaraan aparat.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata," tambah Nico.
Nico menegaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman apa pemicu ketidak puasan suporter hingga turun ke lapangan.
Menurutnya, selama ini komunikasi suporter Arema dengan pihak kepolisian berjalan dengan baik.
"Kita koordinasi untuk segera dapat menyelesaikan masalah ini," tutup Nico.
Baca juga: Gas Air Mata Dilarang FIFA, Polisi Sebut Penggunaan di Stadion Kanjuruhan Sudah Sesuai Prosedur
Komentar IPW
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso memberikan komentarnya terkait penggunakan gas air mata pada pertandingan kemarin.
Ia menegaskan langkah tersebut tidak tepat dan malah membuat kepanikan di tengah-tengah suporter.
"Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan.
Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang," kata Sugeng.
Sugeng menyebut, dalam kejadian ini sosok yang harus bertanggungjawab adalah Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.
Bahkan ia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus mencopot Ferli.
"(Dia) bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan," tambah Sugeng.
Terkahir, Sugeng meminta kejadian ini diusut tuntas.
Baca juga: Cerita Keluarga Pasutri di Malang Korban saat Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya