News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Cerita Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan, Anaknya Sempat Minta Tambah Uang Saku hingga Dilarang Pergi

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman pelajar Jombang korban meninggal tragedi Kanjuruhan di Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022). Korban sempat meminta tambahan uang saku hingga dilarang sang ayah berangkat ke Malang. (TribunJatim.com/Mohammad Romadoni)

Keduanya juga sempat minta tambahan uang saku untuk bekal selama di Malang.

Saat di Malang, Irsyad mampir ke rumah pamannya.

Pemakaman pelajar Jombang korban meninggal tragedi Kanjuruhan di Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022). (TribunJatim.com/Mohammad Romadoni)

Baca juga: Pelatih Arema Javier Roca Menangis Cerita Tragedi Kanjuruhan, Aremania Meninggal di Pelukan Pemain

Selepas magrib, Irsyad berangkat ke Stadion Kanjuruhan bersama dua kakak sepupunya.

Sementara sang adik, tetap tinggal di rumah pamannya.

Dikatakan Arif, ia kemudian mendapat kabar bahwa anaknya belum pulang setelah menonton pertandingan sepak bola di Kanjuruhan.

Saat mendapat kabar itu, ia sedang bekerja di Kabupaten Tulungagung.

"Saya posisinya kerja di Tulungagung ditelepon ada musibah di Kanjuruhan saat itu (korban) belum ketemu itu sekitar pukul 03.00 WIB," terangnya.

Keluarga dibantu relawan mahasiswa lantas berupaya mencari hingga mendapati korban ditemukan di Rumah Sakit Wava Husada, Kabupaten Malang.

"Kondisinya kritis dan meninggal di rumah sakit Wava Husada, Kepanjen karena meluber banyak korbannya sehingga tidak terkontrol," bebernya.

Arif mengungkapkan, melihat kondisi tubuh anaknya, Irsyad kemungkinan terkena dampak gas air mata yang ditembakkan petugas.

Lalu, terinjak-injak penonton lain saat terjadi kepanikan di dalam Stadion Kanjuruhan.

Dugaan itu berangkat dari kondisi luka pada tubuh korban yang mengalami memar di wajah serta terdapat luka di dada dan tangan.

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Seorang pelajar asal Jombang turut menjadi korban tewas dalam kericuhan tersebut. (Surya Malang/Purwanto)

Baca juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi, Tembakan Gas Air Mata untuk Halau Suporter Kejar Pemain

Selain Irsyad, dua kakak sespupunya juga menjadi korban tewas dalam tragedi tersebut.

"Kondisinya luka di kaki, memar di dada dan wajahnya seperti gosong, membiru karena terkena gas air mata."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini