Senyum bahagia juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya yang terbantu karena Lapak Ganjar.
Rina Sulistyaningsih (47),Owner Lintang Kejora, bersyukur usaha craft fashion miliknya bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain.
"Lapak Ganjar kita tahu imbas promosi digitalnya sangat besar, membuat saya laris pesanan. Bahkan penjahit saya bisa mengajak penjahit lainnya untuk bekerja menghasilkan produk berbahan kain perca," terang Rina saat diwawancara di rumahnya di Kampung Baru, Solo.
Tak hanya itu, Rina kerap kali membuka kelas pelatihan bagi warga di sejumlah daerah untuk memanfaatkan kain perca menjadi produk kerajinanberkualitas.
"Saya senang bisa membantu orang lain, apalagi tahu mereka bisa menghasilkan produk lalu menjualnya. Sangat bangga dan senang Alhamdulilah dan tidak takut tersaingi karena rejeki masing-masing," imbuhnya.
Catatan Lapak Ganjar
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati, kepada Tribunnews.com menjelaskan, Program Lapak Ganjar murni merupakan ide Gubernur Ganjar Pranowo yang muncul saat pandemi.
Program ini bertujuan untuk membantu pemasaran produk UMKM yang mengalami kesulitan pemasaran produk.
"Jadi ini memang murni dari beliau dan dikelola langsung oleh Tim Pak Ganjar. Penjualan ini dilakukan di Instagram dan Insta story akun Lapak Ganjardan juga rirepost akun Pak Ganjar," ungkap dia.
Data Dinkop UMKM Jawa Tengah, saat ini jumlah lapak yang telah dipromosikan di Lapak Ganjar sebanyak 3.062 di edisi ke-103.
Jumlah tersebut terbagi dari total 112 kota dan kabupaten di Indonesia.
Sementara untuk kategori lapak terbanyak di Lapak Ganjar adalah pada bidang makanan berada di angka 768.
Urutan kedua kategori jasa sejumlah 535.
Kemudian secara berurutan ada kaategori fashion, kerajinan, dan lainnya.