TRIBUNNEWS.COM, MAJENE - Bencana longsor yang terjadi sejak Kamis (27/10/2022) kemarin memutus akses jalan yang menghubungkan beberapa kabupaten di Sulawesi Barat (Sulbar).
Akibatnya warga terganggu beraktivitas lantaran akses jalan terputus.
Baca juga: Jalan Nasional Jalur Ciamis-Banjar Masih Berlaku Buka-Tutup Pasca Longsor di Tanjakan Cibeka
Namun sejumlah warga berinisiatif untuk menumpang perahu Katinting untuk menghindari longsor yang terjadi di Dusun Sumakuyu, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulbar.
Hal ini dilakukan agar aktivitas mereka tetap bisa berjalan meski harus mengeluarkan ongkos yang relatif mahal.
Setidaknya hal ini dilakukan oleh Andika. warga Asal Kabupaten Pasangkayu ini tak keberatan memilih naik perahu Katinting.
Andika bahkan rela merogoh kocek Rp 150 ribu untuk menuju daerah tujuannya di Kabupaten Polewali Mandar.
"150 ribu sama motor," kata Andika saat ditemui di lokasi, Jumat (28/10/2022).
Padahal jarak ke daerah tujuannya itu hanya memakan waktu 10 menit perjalanan melintasi bibir pantai.
Tapi Andika lebih memilih naik perahu untuk menyeberang.
Apalagi kata Andika jalur yang tertimbun belum bisa dipastikan kapan bisa dilalui kendaraan.
Baca juga: Siswi SMA Terseret Tanah Longsor, Tubuhnya Tertimpa Batang Pohon yang Tumbang
Pasalnya, material longsor yang menimbun jalan cukup banyak sehingga membutuhkan waktu lama.
Pantauan Tribun, penyediaan jasa penyeberangan berjumlah puluhan perahu.
Setiap perahu berbeda-beda tarif ditawarkan.
Ada yang memasang Rp 25 ribu per orang. Sebagian memasang tarif Rp 30 ribu.