News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

G20 di Indonesia

Kemenko PMK: Banyak Pekerja di Bali yang Dulu Dirumahkan, Bisa Kembali Kerja Jelang G20

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi G20 di Indonesia) Kemenko PMK mengatakan banyak tenaga kerja yang dulu sempat dirumahkan akibat pandemi Covid-19, kembali dipekerjakan jelang G20

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK Nyoman Shuida mengatakan penyelenggaraan KTT G20 memberikan dampak terhadap tenaga kerja di Bali.

Bali khususnya wilayah Nusa Dua menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20.

Baca juga: CMMI Ajak Masyarakat Dukung Kinerja TNI-Polri dalam Pengamanan KTT G20 di Bali

Dirinya mengatakan banyak tenaga kerja yang dulu sempat dirumahkan akibat pandemi Covid-19, kembali dipekerjakan jelang G20.

"Menjelang KTT G20, penyerapan tenaga kerja yang kami lihat langsung mulai dipanggilnya para pekerja yang dulu dirumahkan,  untuk kembali aktif mendukung pelaksanaan KTT G20," ucap Nyoman dalam webinar "Manfaat G20 untuk Masyarakat" yang disiarkan channel Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (3/11/2022).

Nyoman mengatakan G20 tidak hanya memberikan dampak keuntungan kepada lembaga dan perusahaan besar tapi juga masyarakat langsung.

Sejumlah pertemuan G20 yang telah berlangsung, kata Nyoman, telah membawa dampak positif secara ekonomi.

"Pertumbuhan sektor transportasi, akomodasi dan pariwisata mendorong terciptanya lapangan kerja baru di berbagai sektor usahanya. Fashion, kuliner dan lain-lain," ungkap Nyoman.

Baca juga: Pakar Ekonomi: Kesepakatan Antarnegara di Pertemuan G20 Harus Dibuat untuk Antisipasi Krisis Pangan

Nyoman mengatakan dampak penyerapan tenaga kerja ini tidak hanya dialami oleh masyarakat di Nusa Dua, namun juga wilayah sekitar.

"Tak hanya nusa dua tapi daerah lain yang dapat limpahan pengunjung. KTT ini pendorong perbaikan ekonomi pariwisata di Bali," pungkas Nyoman.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini