News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Ismail Bolong

Kebedaraan Ismail Bolong Misterius, Ketua RT Sebut Nomor HP Diganti dan Tak Pernah Lagi Bertemu

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video pengakuan Ismail Bolong terkait bisnis tambang ilegal miliknya.

Amar menambahkan, atas fenomena saling serang kian memanas di institusi Polri yang beriringan dengan tensi politik Pemilu 2024 yang memanas pula.

"Tensi politik Pemilu 2024 kian panas, panasnya berdampak kuat ke institusi ataupun lembaga negara dibawah kendali presiden, termasuk Polri," ungkapnya.

Menurutnya, pejabat yang menjabat itu refresentatif dekat dengan kekuasaan tertinggi di institusinya, karena ada poros politiknya.

"Jadi upaya saling jegal, yang dipastikan berdampak terhadap kinerja lembaga-lembaga negara," singgungnya.

Disebutkan, video viral Ismail Bolong erat kaitannya dengan surat Kadiv Propam Polri yang turut viral itu sangat relevan sekali kaitannya.

"Poros politik bintang di internal Polri bisa ada kaitannya dengan poros politik nanti di Pemilu 2024," tambah Amar.

Lebih lanjut disampaikan, jabatan bintang itu merupakan jabatan politik, jadi jika poros bintang FS saat ini dijatuhkan, maka bisa jadi poros bintang lain pun harus turut jatuh, dengan motif sakit hati.

Hal tersebut, tambah Amar memberikan preseden buruk bagi lembaga-lembaga negara, politik kotor saling menjatuhkan karena pegangan kartu truf bakal terus berlanjut.

"Publik menilai, sistem pemerintah dalam penegakkan hukum masih buruk, karena sistem pemerintahan bukan berbasis kinerja, tetapi berbasis kedekatan struktural dan kultural, poros politik bintang akan saling buka kartu truf untuk mempertahan trahnya, dan hukum jadi alat kepentingan politik mereka," bebernya.

Amar tak menampik bila praktik KKN ala era orde baru masih tumbuh subur bahkan kian masif dan terstruktur hingga ke lapisan masyarakat bawah.

Praktik nepotisme belum terwujud baik sejak era reformasi, yang masih terkesan jalan di tempat. Terlebih lagi, inklusifitas prilaku penegakkan hukum ini terkait dengan kemaslahatan publik di masa depan.

"jika bumi, alam dan lingkungannya hancur, apa yang akan kita wariskan, ini harus jadi perhatian serius pemerintah, bahwa bukan hanya kita yang akan hidup di muka bumi ini, anak cucu kitalah yang menjadi pewarisnya," timpal Amar.

Penulis: Syaifullah Ibrahim

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Jejak Ismail Bolong di Samarinda, Miliki Rumah Mewah dan Kerap Berbagi, 'Kami Panggil Beliau Bos'

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini