News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KTT G20 Bali

Mengenal Tari Pendet yang Bikin Kagum Presiden AS Joe Biden, Budayawan Bali Ungkap Sejarah Tarian

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden (tengah) turun dari Air Force One setibanya di Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar di pulau resor Indonesia Bali, 13 November 2022, saat ia melakukan perjalanan untuk menghadiri KTT G20. Bunyi tetabuhan gamelan yang rancak dan gerak gemulai penari Pendet menyambut Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Minggu 13 November 2022 kemarin tepatnya pada pukul 22.00 Wita

Tarian itu kemudian dikembangkan oleh Ni Ketut Reneng pada 1950.

Kala itu, Pendet menampilkan empat orang penari dalam pertunjukannya.

Kemudian pada 1961, I Wayan Beratha mengembangkan Tari Pendet dengan menambah penari menjadi lima.

Namun pada saat penyambutan para kepala negara, jumlah penari bertambah hingga puluhan.

Baca juga: Tiba di Bali Untuk KTT G20, Kehadiran Joe Biden Disambut Tari Pendet

Seiring perkembangan zaman, para seniman kemudian mengembangkan tarian yang semula hanya berfungsi sebagai tari upacara berkembang menjadi tari hiburan (balih-balihan) yang berfungsi sebagai tari penyambutan atau tarian selamat datang untuk para tamu.

Menurut Dibia dalam setiap gerakan tari yang berusia lebih dari 70 tahun itu tersirat pesan kebersamaan dan kesatuan rasa.

Di dalam tarian itu tidak ada ekspresi individu.

Semuanya merupakan ekspresi kelompok sehingga rasa kebersamaan sangat dipentingkan. 

“Dengan seni kita bisa mengusik kesadaran para pimpinan negara bahwa kita memang harus bersama-sama dalam menghadapi kondisi dunia seperti sekarang ini.

Oleh karenanya, pas sekali kalau tarian ini dibawakan menyambut delegasi G20.

Itu kan misi untuk kebersamaan para kepala negara supaya bersama-sama memikirkan kondisi dunia tanpa pilih kasih,” katanya.

Baik tari pendet upacara maupun tari pendet penyambutan sama-sama menggunakan janur. Pada tari pendet upacara, janur berfungsi sebagai ubo rampe sesaji.

Sedangkan pada tari pendet penyambutan (puja astuti), janur adalah dekorasi yang bersifat mempercantik properti. 

“Lalu untuk kostum, penari memakai selendang kuning merah sebagai simbol kehormatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini