TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 personel TNI AL diterjunkan untuk mengevakuasi 236 penumpang dan 35 Anak Buah Kapal (ABK) KMP Mutiara Timur 1 yang terbakar di perairan Karangasem, Bali, Rabu (16/11/2022).
Mereka dibantu oleh lima personel dari Tim Rescue Pos Pencairan dan Pertolongan Karangasem 6, serta nelayan setempat.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Bali, menerima laporan KMP Mutiara Timur 1 terbakar sekitar pukul 16.00 WITA.
"Dilaporkan ke kita sekitar pukul 16.00 WITA."
"Laporan asap muncul perkiraan pukul 15.00 WITA," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Dilansir TribunLombok.com, setidaknya satu unit KN SAR Arjuna 229, satu unit RIB, alat komunikasi, dan peralatan pendukung lainnya, digunakan untuk proses evakuasi.
Baca juga: Pencarian ABK KMP Rishel yang Jatuh dari Kapal Kembali Dilanjutkan
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab KMP Mutiara Timur 1 terbakar.
Menurut laporan yang diterima, asap pertama kali muncul dari dek paling bawah kapal.
"Asapnya di ruang bawah gitu aja, cuma itu ruang mesin atau apa, penumpang atau apa."
"Yang jelas kami tidak cek secara detail penyebab kebakaran,"ujar Dramada.
Saat ini, tim SAR gabungan masih memprioritaskan keselamatan penumpang.
Lantaran, hingga pukul 17.55 WIB, api belum bisa dipadamkan.
"Prioritas kita Basarnas dan KRI yang ada di sana bagaimana menyelamatkan mereka yang di kapal," tegasnya.
Diketahui, KMP Mutiara Timur 1 terbakar di perairan Karangasem, Bali sekitar pukul 15.00 WITA.
Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Lembar, NTB.
Baca juga: Petugas Temukan Jasad di Dalam KMP Nusa Penida yang Terbakar di Lombok Barat
Hingga sekarang, proses evakuasi masih dilakukan.
Beberapa penumpang telah dievakuasi ke daratan dan dinaikkan ke kapal TNI AL.
"Kita evakuasi tadi ada yang ke darat, kemudian ada yang dinaikkan ke KRI, kapal perang TNI AL."
"Kami masih berproses untuk menentukan karena di lapangan salah satu adalah kendala kami untuk menghitung dan mengidentifikasi orang yang dievakuasi," urai Darmada.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Yohanes Valdi, TribunLombok.com)