TRIBUNNEWS.COM - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menyebut pihaknya telah memberikan pendampingan hukum pada ratusan mahasiswanya yang menjadi korban pinjaman online (pinjol).
Ia juga mengaku terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut kasus pinjol yang melibatkan mahasiswanya ini.
"Kita melakukan upaya-upaya dalam jangka pendek maupun panjang."
"Jangka pendeknya kita tentu memberikan pendampingan hukum pada mahasiswa," kata Arif Satria, dalam Program Sapa Indonesia Malam KompasTv, dikutip Jumat (18/11/2022).
Adapun pendampingan hukum tersebut untuk membantu para mahasiswa IPB melakukan mediasi dengan perusahaan-perusahaan pemberi pinjol.
"Melakukan mediasi dengan perusahaan-perusahaan pemberi pinjaman online, agar bisa kita negosiasikan bagaimana nanti soal pengembaliannya," tuturnya.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa IPB Jadi Korban Pinjol, DPR Soroti Peran Pengawasan OJK Terhadap IKNB
Arif pun berharap masalah bisa cepat terselesaikan.
Sebab, ia menilai ratusan mahasiswanya cukup terganggu dengan adanya kasus ini.
Menurutnya, pendampingan hukum ini penting agar masalah segera terselesaikan dan mahasiswa bisa segera melakukan pembelajaran kembali dengan tenang.
"Kita tentu harus memberikan pendampingan hukum, malam ini kami juga terus berupaya untuk bertemu dengan sejumlah mahasiswa."
"Dalam rangka upaya untuk penyelesaian, agar mahasiswa ini mendapatkan ketenangan dan bisa belajar kembali."
"Karena itu terus terang sangat mengganggu mahasiswa," tutur Arif.
Modus Pinjol Jerat Ratusan Mahasiswa IPB
Sebelumnya, Wakil Rektor (WR) 1 Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Drajat Martianto menjelaskan awal mula dan modus ratusan mahasiwa IPB tersebut terjerat pinjol.