"Saya dengan ini mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah menyadarkan saya, membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang saya hadapi. Saya tentunya berjanji tidak akan melakukan hal-hal yg mengganggu ketertiban umum lagi," tambahnya.
Skenario awal yang dibuat Urip
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menjelaskan jika skenario rekayasa kematian ini dibuat Urip Saputra saat masih di Jakarta.
"Mulai awal punya ide (skenario pura-pura mati) tersebut setelah US pulang kegiatan dari Semarang, tidak langsung pulang ke Bogor, menginap terlebih dahulu di Jakarta. Tidak terinspirasi dari kejadian lain, hanya sepintas aja katanya langsung terbesit untuk mengambil langkah itu," ujarnya dikutip dari TribunBogor.com.
Dari Jakarta Urip memesan peti mati dan ambulans menuju rumahnya di Bogor dan mulai menjalankan skenarionya.
Ketika sampai di rumahnya, skenario ini terbongkar karena aktingnya sebagai mayat ketahuan warga dan ia merubah skenario menjadi mati suri atau mayat hidup.
Baca juga: Pria Mayat Hidup di Bogor Stres Ditagih Debt Collector: Punya Utang Rp 1,5 Miliar
Skenario awal yang dibuat Urip adalah merekayasa kematian dan meyakinkan warga jika ia meninggal.
Setelah rumahnya sepi dari pelayat, Urip akan keluar dari peti jenazah.
"Ini skenario yang disiapkan oleh yang bersangkutan. Setelah sepi rumahnya, yang bersangkutan keluar dari peti jenazah tersebut," imbuhnya.
Iman Imanuddin mengungkapkan Urip akan menghilang setelah dikabarkan meninggal dan ia akan merubah identitasnya.
"Yang bersangkutan keluar dari peti jenazah tersebut dan menghilang, karena dianggap sudah mati kan, dianggap sudah meninggal. Nanti hidup lagi ya dengan identitas yang lain," terangnya.
Motif merekayasa kematian
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkap hasil pemeriksaan awal yang dilakukan terhadap Urip Saputra dan istrinya.
Baca juga: Usai Serahkan Diri, Urip si Mayat Hidup di Bogor Kini Sedang Diperiksa Polisi soal Utang Piutang
"Jadi motifnya untuk menghindari ditagih atas utang atau kewajiban yang bersangkutan. Sehingga jadi kepikiran pura-pura mati. Nanti rencananya US akan hidup dengan identitas yang baru," ujarnya dikutip dari wartakotalive.com pada Sabtu (19/11/2022).