TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Belum seluruhnya korban gempa di Cianjur, Jawa Barat mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa berhutang ke warung.
Ketua RT 06/RW,01, Kampung Cibeureum, Yani Suryani menyampaikan bahwa saat ini warganya harus mengutang ke warung terdekat untuk kebutuhan makan dan minum.
"Belum ada bantuan dari pemerintah. Sampai kita harus ngutang ke warung buat makan minum warga sama anak-anak," katanya seperti dikutip dari Wartakotalive.com, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Data Terkini Korban Gempa Cianjur: 268 Orang Meninggal, 151 Masih Hilang, 58.362 Warga Mengungsi
"Kita bikin tenda seadanya aja, karena warga semua trauma, enggan masuk ke rumahnya masing-masing," jelasnya.
Kondisi di RT 06/RW,01, Kampung Cibeureum dan warga pun cukup memprihatinkan.
Hampir semua rumah kondisinya rata dengan tanah.
Warga hanya mendirikan tenda seadanya.
Baca juga: Kemenag: 21 Masjid Alami Kerusakan Akibat Gempa Cianjur
"Rusak, (pas kejadian) banyak warga yang ketimpa, banyak yang patah tulang sama kepalanya bocor, untuk korban jiwa alhamdulillah gak ada," jelas Yani.
Yani menjelaskan keperluan saat ini yang dibutuhkan warganya yakni berupa tenda, selimut, makanan dan kebutuhan untuk bayi dan anak-anak.
"Karena kan malem dingin ya, tenda kita juga seadanya. Selimut sama makanan bayi, susu, pampers kita gak ada, makanan sehari-hari dan obat-obatan," tutur Yani.
Tidur di Pinggir Rel Kereta Api
Warga korban gempa di Cianjur, Jawa Barat masih membutuhkan sejumlah bantuan.
Seperti halnya di kawasan Kampung Margaluyu RW 19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang membutuhkan bantuan bahan pokok, obat-obatan dan selimut.
Baca juga: Data Terkini Korban Gempa Cianjur: 268 Orang Meninggal, 151 Masih Hilang, 58.362 Warga Mengungsi
Mereka pun terpaksa tidur di pinggir rel kereta api dengan tenda seadanya, Selasa (22/11/2022).