Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang melanda Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) mengakibatkan ratusan korban jiwa.
Ribuan warga mengungsi dan masih banyak warga yang dinyatakan hilang.
Gempa juga mengakibatkan ribuan rumah warga ambruk.
Tak terkecuali dialami dua ibu hamil di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini.
Ibu hamil yang bernama Indri dan A tersebut tertimpa reruntuhan bangunan pada saat terjadinya gempa bumi.
Baca juga: Saat Jokowi Bawa Ayam Goreng untuk Anak-anak Korban Gempa Cianjur
Nasib Indri
Indri yang merupakan warga Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang mengandung anak keduanya.
Usia kandungannya yang masih empat bulan itu tertimbun reruntuhan bangunan bersama Indri.
Seperti yang diceritakan oleh pamannya, Didin.
Indri saat itu hendak keluar dari sebuah bangunan dari dalam gang hingga bencana gempa bumi itu terjadi.
"Belum tahu pasti dia dimana, entah di sini, entah di samping masjid, karena gang ini tembusan," terangnya.
Indri juga sempat mengobrol dengannya untuk mencari makanan ringan di sekitar rumahnya sebelum gempa datang melanda.
Indri pun pergi ke warung untuk mencari makanan ringan tersebut.
Pulang dari warung, Indri sempat mampir ke rumah pamannya bahwa makanan ringan yang dicarinya tidak ketemu.
"Terus mampir kerumah saya ngobrol-ngobrol, saya kan lagi ngasih makan burung, engga lama belum disangkutin burungnya dia pergi, itungan detik engga lama gempa," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, makanan ringan yang dicari Indri saat itu adalah kuaci, yang hal tersebut merupakan bawaan dari kandungannya.
"Dia bilang di warung sini katanya engga ada, katanya mau beli kuaci, mungkin bawaan hamil empat bulan," katanya.
Namun karena bencana datang tiba-tiba, tak sempat keponakannya tersebut keluar dari gang, bangunan yang ada di sekitarnya ambruk.
Diduga, Saat ini Indri masih terjebak di gang tersebut dan tertimpa rumah yang roboh.
Tetapi bencana tersebut datang secara tiba-tiba, hingga akhirnya Indri terjebak di dalam gang saat berusaha melarikan diri dari reruntuhan bangunan saat gempa bumi terjadi.
Nasib Ibu A
Masih di desa yang sama, insiden ibu hamil yang tertimbun reruntuhan bangunan karena gempa bumi Cianjur inipun sontak menggegerkan.
Tetapi, nasib naas pada ibu hamil yang berinisial A ini dikarenakan nyawanya tidak tertolong.
A ibu hamil yang usia kandungannya sudah tua ini jasadnya ditemukan oleh tim SAR gabungan direruntuhan puing bangunan.
Hal tersebut dinyatakan oleh Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra Winata.
"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, saat kejadian A sedang berada di dalam dapur rumahnya.
Sementara itu, suami A berada di teras rumahnya.
Sehingga saat gempa bumi terjadi, A tidak sempat melarikan diri hingga rumah berlantai tiga tersebut menimpanya.
"Menurut keterangan dari suami baik tetangga dari korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istirnya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," tandasnya.
Warga Butuh Bantuan
Sampai saat ini ratusan warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa mengungsi.
Para warga ini memilih mengungsi di area lapang terbuka dengan membangun tenda yang lokasi menjauhi bangunan karena gempa susulan masih menghantui.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022) malam, para pengungsi di desa ini sementara masih diselimuti gelap gulita karena belum juga teraliri listrik pasca gempa Senin kemarin.
Baca juga: Data Terbaru Korban Gempa Cianjur: 151 Orang Masih Hilang, 268 Meninggal, 58.362 Warga Mengungsi
Diantara mereka terpantau ada posko pengungsian yang mengaku belum mendapat bantuan sampai Selasa (22/11/2022) malam ini.
Yakni Posko Pengungsi warga Kampung Sukawarna, RW 01/09, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Saat waktunya makan, terpantau satu nampan kecil nasi dimakan bersama sedikitnya oleh sebanyak lima orang warga pengungsi sekaligus.
Menunya pun sangat sederhana, yakni nasi dengan kerupuk dan potongan tempe sebagai lauknya.
"Belum ada bantuan dari pemerintah mah, logistik sembako, minyak goreng, beras, alat-alat bayi, makanan bayi, itu belum ada," kata warga setempat, Endo (49) kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022) malam.
Meski dengan menu makanan sederhana, para warga ini terpantau tetap lahap makan bersama di tengah suasana gelap gulita ini.
"Ini juga (nasi) dikasih sama Pak Haji, pondok pesantren sini," kata Endo.
Selain itu, posko pengungsi di kampung ini juga memasang spanduk berisi tulisan, 'belum dapat bantuan, ada posko pengungsi' dengan harapan bisa segera mendapat bantuan.
Khususnya untuk kebutuhan bayi dan makanan bayi.
"Ini 140 KK aja satu RT, dibikin enam posko. Belum ada, belum dapat bantuan dari pemerintah," ungkapnya.
(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani/Reynaldi)