TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR -- Memasuki hari ketiga gempa di Cianjur, Jawa Barat, sebanyak tujuh orang guru diperkirakan masih tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak.
Hingga saat ini tercatat ada tiga orang guru dan 32 siswa meninggal dunia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim mengatakan, pencarian para korban masih terus dilakukan.
"Saat ini masih ada tujuh orang guru atau kepala sekolah TK, dan satu orang anak yang hilang, dan dalam upaya pencarian," katanya pada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Kisah Nurhayati, Korban Gempa Cianjur 4 Jam Tertimbun Reruntuhan Bangunan Saat Mengaji di Madrasah
Tujuh guru tersebut, kata dia, tertimbun tanah longsor akibat gempa bumi di lokasi Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang saat dalam perjalanan menuju Cianjur.
"Para guru dan kepala sekolah TK itu baru selesai mengikuti kegiatan di Desa Sarongge. Sebelumnya mereka beriring-iringan dengan rombongan Pak Bupati dan saya juga," ucapnya.
Menurutnya, petugas gabungan TNI/Polri hingga kini masih melakukan upaya pencarian di titik tujuh orang dan satu anak yang dinyatakan hilang tertimbun tanah longsor.
"Upaya pencarian tadi sempat terhambat karena masih ada gempa bumi susulan, dan hujan yang sering turun di lokasi kejadian," katanya.
"Kini tercatat ada sebanyak 55 guru yang mengalami luka, 34 diantaranya luka ringan, 21 luka berat.
Sedangkan siswa yang terluka mencapai 216 orang, 211 luka ringan, dan 5 luka berat," katanya.
Korban 271 Meninggal
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan korban jiwa gempa bumi di Cianjur mencapai 271 orang, berdasarkan data Rabu (23/11/2022).
BNPB belum bisa memastikan apakah data korban pada hari ini termasuk jenazah yang sudah dikebumikan masing-masing keluarga korban.
Namun Suharyanto memastikan data 271 jenazah sudah teridentifikasi BNPB.