News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Saugas Goo, Ketua KNPB Dogiyai Kini Dibebaskan Pasca Ditangkap Diduga Dalang Kerusuhan

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Natalis Goo alias Saugas Goo akhirnya dibebaskan dan dikembalikan kepada keluarganya setelah sempat diamankan, Rabu (23/11/2022).

Dua polisi juga menjadi korban luka akibat aksi amuk massa.

Kedua petugas itu terkena panah di bagian kaki saat hendak menghalau massa.

"Ada dua anggota kami yang ikut jadi korban karena terkena panah di kaki," kata dia.

Selain korban dari pihak polisi, ada pula satu sopir truk yang menjadi korban penganiayaan.

"Para korban berada di Polres Dogiai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang masyarakat," ujar dia.

Pemicu konflik

Kematian seorang bocah berusia 5 tahun, Noldi Goo memicu konflik yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Akibat konflik tersebut, seorang warga sipil meninggal dunia dan enam orang lainnya berhasil dievakuasi aparat kemanan.

Selain seorang korban tewas, setidaknya enam kantor pemerintahan terbakar, serta dua polisi terluka dalam peristiwa tersebut.

Berikut kronologis peristiwa yang dipicu akibat meninggalnya bocah korban kecelakaan lalu lintas seperti dikutip dari Tribun Papua:

Ketua KNPB wilayah Dogiyai, Papua Tengah, SG, saat diamankan oleh aparat Kepolisian gabungan, Polres Dogiyai dan Satgas Damai Cartenz. (Istimewa)

Noldi Goo sebelumnya tewas akibat kecelakaan lalu lintas.

Bocah tersebut tewas usai tertabrak truk.

"Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (12/11/2022) sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Sabtu.

Kematian Noldi Goo memicu kemarahan warga.

Warga kemudian menyerang sopir dan membakar satu unit rumah di arah Kampung Mauwa dan dua unit kendaraan truk.

Aparat sempat mengamankan sopir yang menabrak korban dan membawa sopir itu ke Polres Dogiyai.

Tapi massa yang marah mendatangi Polres Dogiyai dan mendesak polisi menyerahkan sopir truk tersebut pada mereka.

"Dampak dari kejadian tersebut, sekelompok massa merangsek maju ke Polres dan berusaha untuk mengambil sopir namun berhasil diarahkan dan dikendalikan," ujar Fazal.

"Kemudian massa bergabung dari arah Kampung Mauwa dan Kamu Selatan memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo. Namun sementara berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan pasukan gabungan ambil posisi bertahan jaga dalam kota," sambungnya.

Data Kerusakan & Kerugian Materi

Akibat kerusuhan tersebut, aparat Kepolisian mencatat sebanyak 27 rumah, 51 kios, 9 kos-kosan, 9 ruko, dan 6 unit bangunan pemerintahan hangus dibakar dalam kerusuhan yang terjadi pasa Sabtu (12/11/2022) lalu.

Selain itu, massa juga membakar 11 unit truk, 20 sepeda motor, serta 1 alat berat ekskavator dalam insiden kerusuhan tersebut.

Sebanyak 51 unit kios, 9 unit rumah kost, 9 unit ruko, 11 unit truck, 20 unit sepeda motor, 1 unit alat berat excavator dan 6 unit bangunan pemerintahan.

Berdasarkan hasil tersebut, aparat Kepolisian mencatat setidaknya total dari kerugian itu mencapai Rp 20 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani, mengatakan kasus kerusuhan ini bermula dari kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas itu merenggut nyawa seorang bocah berumur 5 tahun atas nama Noldy Goo di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (12/11/2022).

"Dari kejadian itu kemudian berimbas pada aksi anarkis oleh sejumlah massa yang melakukan tindakan pengrusakan dan pembakaran," kata Kombes Pol Faizal Ramadhani, Rabu (16/11/2022).

Selain membakar bangunan dan kendaraan, massa juga melakukan penganiayaan terhadap masyarakat.

Akibatnya, seorang penjaga kios atas nama Iqbal meninggal dunia setelah dibakar massa dan dikubur secara tidak layak.

Imbas dari kerusuhan dan pembakaran tersebut juga membuat sebanyak 356 orang terpaksa harus mengungsi.

"Dari hasil pantauan di lapangan, sebagian masyarakat pendatang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire," ungkap Kombes Pol Faizal Ramadhani.

Saat ini, dirinya mengatakan, situasi dan kondisi di Kabupaten Dogiyai sendiri sudah berangsur aman dan normal.

Aparat Kepolisian juga telah membuka beberapa jalan yang dipalang oleh masyarakat buntut dari kerusuhan dan pembakaran itu.

"Kami juga sudah membuka palang di beberapa lokasi mobilisasi kendaraan jalur utama maupun jalur lingkungan," ujarnya.  (Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina) (Tribunnews, Dewi Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini