Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 1.408 personel dikerahkan pada operasi SAR gempa Cianjur, Jumat (25/11/2022).
Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan mayoritas korban tertimbun tanah longsor.
Baca juga: Tawa Anak-anak Korban Gempa Cianjur Ikuti Trauma Healing di Posko Bantuan BIN
Sementara covered area longsor cukup luas dengan kedalaman bervariasi.
Selain itu, hujan yang intens mengguyur, serta adanya gempa susulan menjadi tantangan bagi tim SAR.
"Tim SAR berusaha mengurai tanah longsor dan membongkar bangunan-bangunan di bawahnya yang diduga kuat terdapat korban," ujar Henri melalui keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Tim SAR dibagi menjadi 3 kelompok. Tim A bekerja di area warung sate Shinta. Tim ini dibagi menjadi dua shift.
Shift 1 dengan kekuatan 241 Personel dan 5 search dog. Shift 2 dengan 245 Personel dan 4 personel technical search peralatan life detector.
Tim B beroperasi di area Cijendil RT 03 RW 1 Kecamatan Cugenang dengan kekuatan 472 Personil, 4 search dog, dan 4 personil technical search peralatan life detector.
Baca juga: 13 Orang Tetangganya Tewas Akibat Gempa Cianjur, Warga Kampung Salaeuri Tahlilan di Pengungsian
Sementara Tim C, beroperasi di Kampung Cicadas, Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang dengan kekuatan 480 personil, 2 search dog, dan 4 personil technical search peralatan life detector.
Total personel yang terlibat tercatat 1.408 orang dari Basarnas maupun Potensi SAR yang berasal dari 192 instansi dan organisasi.
Sesuai data, focus operasi SAR mencari 39 korban yang hilang atau dalam pencarian.
Tim SAR juga mengerahkan peralatan berat, yaitu 2 unit excavator.
Selain itu, menggunakan peralatan alcon atau penyembur air untuk mengikis atau menggerus timbunan tanah longsor.