Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 200 pengungsi di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat darurat pasokan air bersih setelah 4 hari bermukim di posko pengungsian.
Ketua RT 01/04 Kampung Cisarua, Ujang Mulyana mengatakan pasca gempa berkekuatan 5,6 magnitudo itu praktis para korban tersebut hanya mengandalkan bantuan air bersih dari para relawan.
Baca juga: Cerita Mak Atin Selamat dari Gempa, Nyawa Suami Tak Tertolong Setelah Dapat Penanganan Medis
"Kita disini sangat kekurangan air bersih. Terutama air bersih untuk minum, disini masih sangat kekurangan," kata Ujang ketika ditemui Tribunnews.com, Kamis (24/11/2022).
Ujang mengatakan, kalaupun ada stok air minum di lokasi pengungsian, namun hanya cukup untuk dua hari kedepan saja.
Hal itu lantaran banyaknya pengungsi yang berada di lokasi tersebut sehingga membuat stok air minum semakin menipis.
"Jadi selama ini memang untuk minum pake yang air mineral ngandelin bantuan dari relawan aja. Tapi stoknya kira-kira cuma cukup buat dua hari nanti," ucapnya.
Baca juga: Tim Pencari Temukan 2 Kartu NPWP dalam Dompet di Lokasi Tanah longsor Sate Shinta Cijedil
Kampung Cisarua sendiri menjadi salah satu lokasi yang terdampak cukup parah imbas gempa Senin (21/11/2022) lalu.
Di lokasi tersebut juga terlihat area kolam yang sebelumnya menjadi sumber air bagi warga sekitar, namun kini kondisinya sudah keruh karena bercampur lumpur.
"Tadinya ada kolam mata air, tapi udah cokelat warannya kecampur lumpur," pungkasnya.