Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut kecelakaan minibus yang terjadi di Wonogiri pada Senin (21/11/2022) malam disebabkan karena kondisi jalan yang tidak layak.
"Kita lihat jalannya. Kondisi jalannya tak layak ya. Pertama, jalan itu curam dan pendek," kata
Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan kepada TribunSolo.com, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Kecelakaan Minibus di Wonogiri karena Over Kapasitas, Minibus Masuk Jurang dan 8 Orang Meninggal
Diketahui kecelakaan minibus terjadi di Desa Bumiharjo, Nguntoronadi hingga mengakibatkan 8 korban tewas.
Wildan mengatakan, permukaan atau surface jalan di lokasi kejadian merupakan jalan beton. Masalahnya, beton di permukaan jalan itu berlumut.
Dia menilai jalan tersebut sangat licin dan berbahaya apabila dilalui minibus.
Bahkan menurutnya juga berbahaya dilewati sepeda motor jika pengendara tak menguasai medan.
Selain itu, kapasitas minibus disebut hanya 14 orang, sementara saat itu penumpang over kapasitas. Otomatis sopir berkendara dengan pelan.
"Saat mengandalkan traksi (gaya gesek maksimal antara ban dengan permukaan jalan untuk menghindari selip) dengan berat muatan dan jalan yang licin akhirnya roda belakang sliding," ujarnya.
"Saya menemukan jejak sliding. Roda belakang berputar-putar tak bisa menanjak," jelas Wildan.
Wildan juga telah meminta keterangan kepada pengemudi.
Menurut dia, pengemudi naik dengan gigi satu dan berjalan pelan.
Pihaknya juga menemukan adanya ban yang gundul.
Baca juga: Cerita Korban Kecelakaan di Tol Cipali, Mengaku Pasrah dan Tiba-tiba Tergeletak di Jalan
"Akhirnya kendaraan itu merosot karena muatan terlalu berat dan jalannya licin," imbuh dia.
Sehingga minibus itu bisa dikatakan tak berada di jalan yang tepat. Sebab bukan jalur untuk minibus, selain itu tingginya fatalitas akibat over kapasitas.
"Ketika jatuh orang tumplek blek disitu, tak ada sabuk keselamatan jadi saling berhimpit. Sementara seperti itu yang bisa kami capture. Kita akan buat analisa lebih mendalam," tandas Wildan.
Sebelumnya kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Gunung Pegat, Wonogiri, Senin (21/11/2022) malam.
Satu unit minibus yang mengangkut puluhan penumpang diduga tak kuat menanjak hingga terperosok ke kolam milik warga.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 8 korban meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan kecelakaan terjadi di Desa Bumiharjo, Nguntoronadi, Wonogiri, sekitar pukul 20.30 WIB.
Dugaan sementara, minibus yang tengah mengangkut puluhan penumpang tersebut tak kuat menanjak hingga terperosok ke kolam milik warga.
Pendataan sementara petugas, 8 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 20 penumpang lainnya mengalami luka ringan.
"Minibus terperosok masuk ke kolam dengan korban 8 orang meninggal dunia, sementara 20 penumpang lainnya mengalami luka ringan," terang Iqbal.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto turun langsung meninjau penanganan kecelakaan tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Mobil Hancur, Korban Tergeletak di Tepi Jalan
Selain memantau penanganan di lokasi kejadian, AKBP Dydit Dwi Susantojuga meninjau kondisi korban yang dibawa ke rumah sakit.
"Kapolres turun langsung memimpin penanganan di TKP, dilanjutkan dengan meninjau kondisi korban yang dibawa ke RS Hermina Wonogiri," kata Iqbal.
Kasus ini masih dalam penanganan Satlantas Polres Wonogiri.
Kronologi kejadian
Kecelakaan bermula saat rombongan berangkat dari Dusun Bendungan, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi untuk menjenguk bayi pada Senin (21/11/2022) malam.
Kemudian pada 20.30 WIB, minibus bernomor polisi AD-1684-BG terperosok di kawasan Gunung Pegat, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
Dalam foto yang beredar, tampak bangkai minibus berwarna biru tersebut dalam kondisi terguling.
Mobil derek diterjunkan di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Penjelasan polisi
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudussy membenarkan kecelakaan minibus ini.
Ia menjelaskan, penyebab kecelakaan diduga berawal minibus tidak kuat menanjak.
Minibus kemudian hilang kendali hingga terperosok di kawasan kolam warga yang posisinya lebih rendah beberapa meter dari jalan.
"Minibus itu akhirnya terperosok masuk kolam," jelas Iqbal.
Jumlah korban
Iqbal melanjutkan, kecelakaan minibus memakan korban tewas dan luka-luka.
"Data sementara ada delapan orang yang meninggal dunia dan 20 penumpang lainnya mengalami luka-luka," lanjut dia.
Untuk para korban luka sudah mendapatkan pertolongan medis di RS Hermina Wonogiri.
Kadus Bendungan, Taryanto menambahkan, ada 2 orang menderita luka berat dan menjalani operasi hari ini.
"Sisanya luka ringan tadi malam dibawa pulang ke rumah," ucapnya.
Korban mayoritas lansia
Taryanto menyebut, para korban berasal dari Dusun dan Dusun Sambeng.
Mereka rata-rata sudah berusia senja, termasuk korban tewas.
"Itu korban meninggal rata rata usia 50-60 tahun. Ada satu korban yang usianya 38 tahun," kata dia.
Berikut daftar korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut:
1. Sumirah
2. Darmi
3. Warni
4. Jiyem
5. Paikem
6. Marinah
7. Giyat
8. Warsiyem
(TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Muhlis Al Alawi)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penyebab Kecelakaan Bus Maut yang Tewaskan 8 Orang di Wonogiri, Tanjakan Licin dan Ban Gundul