TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR- Warganet mengecam tindakan sekelompok orang yang mencopot tulisan bantuan dari gereja kepada korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Aksi pencopotan tulisan bantuan tersebut dinilai sebagai aksi intoleran atau tak menghargai.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur yang Dirawat di RSUD Cimacan Tersisa 8 Orang
Terlebih aksi tersebut juga menyinggung pihak agama tertentu yang telah memberikan bantuan tersebut.
Video tersebut beredar seperti yang dibagikan Instagram @ndorobei.official.
Dalam video tersebut terlihat beberapa orang memakai baju hitam mencopot tulisan bantuan di tenda pengungsian.
Terdengar diduga seorang perekam menyebut aksinya melakukan pembongkaran.
Terdengar pula orang yang menyahut dengan kata-kata seruan ‘hancurkan’.
Lalu, perekam memperlihatkan di sisi lain orang berbaju hitam lainnya mencopot tulisan bantuan dari Gereja di tenda pengungsian lainnya.
Baca juga: Isu Pengungsi Gempa Cianjur Meninggal di Tenda Darurat, Begini Penjelasan Keluarga
Seorang pria terlihat merekam aksi pencopotan tulisan bantuan tersebut seolah menyerukan tulisan bantuan dari Gereja tak diperbolehkan.
Dalam keterangannya, diketahui tenda pengungsian bantuan korban gempa Cianjur tersebut dari tim aksi kemanusiaan Gereja Reformed Injil Indonesia.
Akun tersebut memprotes aksi sekelompok orang tersebut hingga melaporkannya kepada Ridwan Kamil, BNPB hingga Kepolisian.
Kini, video viral aksi sekelompok orang mencopot tulisan bantuan dari Gereja itu membuat warganet geram dan menuai pro kontra.
Sejumlah warga Cianjur pun ikut berkomentar atas aksi sekelompok orang tersebut.
Baca juga: Mensos Risma Upayakan Distribusi Air Bersih Bagi Korban Gempa Cianjur
Tak sedikit warganet yang menyayangkan karena aksi tersebut tak menghargai agama tertentu yang memberikan bantuan kepada korban gempa Cianjur tersebut.
Ada juga warganet yang pro atas aksi sekelompok tersebut agar tidak membawa komunitas tertentu saat memberikan bantuan.
Simak video selengkapnya
Berikut beragam komentar warganet.
elvansues***
"Saya Islam, tapi ngeliat oknum oknum kayak gitu rasanyaa hhhhhmh,, padahal itu bentuk toleransi"
ayuse***
"Astaghfirullah sangat di sayangkan, kalo emang gamau ada tulisan Gereja gitu baiknya sedari awal gausah di terima bantuannya. Islam memperbolehkan loh kita menerima hadiah atau pemberian dari Non muslim berupa makanan atau apapun yg penting makanan itu bukan makanan khas dari perayaan keagamaan mereka."
"Mereka niatnya baik , selama mereka tidak menggangu keimanan kita sah sah aja . Aku faham banget sih kenapa di copot , karena tulisan gereja itu mengganggu kan bagi umat muslim? Kalo gitu jangan di terima sedari awal"
ilhamtaufikrac***
"Hai teman-temanku yang non muslim! Terimakasih banyak telah memberi kami warga cianjur bantuan, semoga kalian sehat selalu. Kami mohon maaf atas tindakan sebagian saudara kami yang belum teredukasi dengan benar, semoga mereka diberi kesadaran. Aamiin."
uchi_nurfa***
"Kalo dibantu ada bencana jangan lihat agamanya apa,,,orang kok mikirnya semua harus agama Islam yg bantu kita itu Indonesia berbagai suku dan agama miris jadinya lihat kyak gitu,,, saudaraku non muslim maafkan kelakuan segelintir orang tidak mengenakan,,semoga kita dlm lindungan Tuhan .Aamiin"
juwita.***
"Lg dpt musibah tp msh blm bs bersyukur jg..Membantu sesama umat manusia tdk perlu memilih milih, sklipun kita berbeda keyakinan.. smua sodara setanah air"
uncle_tee***
“It’s all about Humanity not religion. Jangan Aja Tulisananua “Uang Republik Indonesia” bukan uang Umat beragama”
Hingga artikel ini dimuat, sementara belum diketahui lokasi dan waktu peristiwa sekelompok orang mencopot tulisan bantuan dari Gereja tersebut.
Banyak warga belum melapor
Plt Kapusdatin Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyebut, data korban meninggal dunia Gempa Cianjur bisa bertambah seiring pencarian yang dilakukan hari ini.
Baca juga: Mulyadi Tertimbun Longsor Gempa Cianjur: Saya Hanya Bisa Berzikir, Ingat Anak Masih pada Kecil
Data terkini yang dirilis BNPB pada Jumat (25/11/2022) malam mencatat ada 310 orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya masih belum ditemukan. Data ini, kata dia, bakal terus diperbaharui.
Lokasi dan cuaca disebut Muhari berpengaruh pada proses pencarian korban. Untuk itulah, data juga disebut berpotensi berubah. Termasuk yang meninggal dunia.
Selain itu, menurut BNPB, data bisa berubah lagi lantaran masih banyak warga yang ternyata masih belum melaporkan anggota keluarga yang hilang usai gempa Cianjur yang terjadi Senin lalu tersebut.
"Dari 39 korban hilang pada hari sebelumnya, sudah ketemu 19. Kemarin di Warung Shinta, dari laporan warga ada 7 orang hilang, tapi tim menemukan 9, data berubah, pencarian terus dilakukan," kata Muhari Sabtu (26/11/2022) di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV.
"Artinya, bisa jadi masih ada korban hilang belum terlaporkan oleh keluarga," sambung Muhari.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar warga yang masih belum bertemu atau kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke BNPB atau petugas terkait supaya segera dilakukan pemetaan dan pencarian.
Baca juga: Hujan hingga Pipa PDAM Jebol Ganggu Pencarian Korban Gempa Cianjur
'Kami imbau warga yang keluarganya belum kembali, melaporkan langsung di pendopo utama di Bupati," tambahnya.
Fokus Dua Tempat
Muhari menyatakan, fokus pencarian korban gempa Cianjur tetap akan berfokus di dua titik terparah, yakni di Cijedil dan sepanjang jalan Warung Sate Shinta Cianjur.
"Warung Shinta perlintasan itu padat. Itu masih ada tersembunyi. Masih banyak korban di titik pencarian itu. Jadi nanti kami berusaha agar korban bisa ditemukan, bagaimana pun kondisinya," jelasnya.
Lantas ia menyebutkan, kondisi cuaca berpengaruh pada pencarian korban gempa beberapa hari terakhir.
"Kondisi hari ini, awannya cukup tebal ya. Kita doa sama-sama sampai sore nanti, kalau berawan tidak sampai turun hujan. Secara umum kondisi berawan dan cukup baik," paparnya.
Baca juga: UPDATE: Korban Meninggal Gempa Cianjur 318 Orang, Jumlahnya Diperkirakan Terus Bertambah
BNPB juga mengimbau agar masyarakat yang ingin membantu korban gempa Cianjur agar menghubungi posko utama, untuk memudahkan pendistribusian logistik dan bantuan lainnya .
"Pertama barang dan logistik, di posko utama bupati nanti kita cek dan distribusi. Untuk donasi uang bisa ke rekening Pemkab Cianjur. Untuk bantuan personel, bisa daftar dan nanti didata kebutuhannya," tutupnya.
Adapun gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.
Saat ini, tercatat ada 310 korban meninggal dunia dan ribuan rumah rusak.
Penulis: Hilda Rubiah
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul VIRAL Sekelompok Orang Mencopot Tulisan Bantuan Gereja di Tenda Korban Gempa Cianjur, Tuai Kecaman
dan
310 Korban Meninggal akibat Gempa Cianjur, BNPB Sebut Bisa Bertambah: Banyak Warga Belum Lapor